Suarainspiratif.com,
.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping berfoto bersama sebelum sesi format BRICS Summit Outreach di Kazan, Rusia, Kamis (24/10). Menteri Luar Negeri RI Sugiono berada di barisan belakang, ketiga tengah dari kiri. FOTO/Kementerian Luar Negeri RI
Berikut tiga manfaat utama BRICS setelah Indonesia bergabung menjadi anggota penuh:
1. Memperkuat Posisi Perekonomian Global
Indonesia, dengan PDB sekitar USD 1,4 triliun dan pertumbuhan ekonomi tahunan yang konsisten melebihi 5% selama hampir satu dekade, merupakan salah satu negara emerging market yang paling dinamis di dunia. Dengan keanggotaan Indonesia, BRICS semakin solid mewakili perekonomian negara-negara berkembang yang memiliki potensi besar untuk berperan dalam perdagangan global.
Menurut South China Morning Post, Indonesia, yang berpenduduk lebih dari 280 juta orang, juga memberikan akses BRICS ke pasar yang lebih luas di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya, yang penting untuk diversifikasi dan pertumbuhan ekonomi kelompok ini.
2. Peran Strategis dalam Reformasi Kelembagaan Global
Indonesia mempunyai visi untuk mendukung reformasi lembaga tata kelola global, yang merupakan isu prioritas bagi Brazil yang akan menjabat sebagai Presiden BRICS pada tahun 2024. Sebagai negara berkembang terbesar di Asia Tenggara, Indonesia membawa perspektif baru yang dapat memperkuat posisi BRICS dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut. menciptakan alternatif terhadap institusi internasional. dikuasai oleh negara-negara Barat. Keanggotaan Indonesia akan memperdalam kerja sama antar negara Global South dalam memperjuangkan kepentingan bersama di berbagai forum internasional.
3. Meningkatkan Kerja Sama Multilateral di Dunia Selatan
Sebagai negara yang aktif dalam kerja sama BRICS+, Indonesia diharapkan dapat memperkuat hubungan multilateral antar negara berkembang. Kehadiran Indonesia di BRICS dapat memperkuat kemitraan dengan negara-negara anggota lainnya seperti Tiongkok, yang menyambut baik keanggotaan Indonesia, dan menyatakan bahwa hal ini sejalan dengan kepentingan bersama di Dunia Selatan.
Kemitraan yang lebih komprehensif, pragmatis, dan inklusif ini diharapkan dapat menghasilkan kerja sama yang lebih erat dalam mengatasi berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, kesenjangan ekonomi, dan geopolitik. Dengan keanggotaan Indonesia, BRICS tidak hanya memperoleh keuntungan ekonomi namun juga memperluas pengaruh geopolitiknya, terutama dalam mendukung dunia multipolar yang lebih seimbang, seiring dengan meningkatnya ketegangan dengan negara-negara Barat, seperti terlihat dari respon Amerika Serikat (AS) terhadap BRICS. Keanggotaan Indonesia membawa BRICS lebih dekat pada tujuannya untuk membentuk alternatif nyata terhadap sistem internasional yang ada.
(nng)