Suarainspiratif.com,
Kediri (ANTARA) – Puluhan dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis Fakultas Kedokteran Gigi (FKG IIK Bhakti Wiyata) Kediri, Jawa Timur, memeriksa kesehatan gigi dan mulut 55 guru besar secara serentak di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Bhakti Wiyata (RSGM Bhakta) Kediri yang juga memecahkan rekor MURI.
Pembina Yayasan Bhakti Wiyata, Dr. Bambang Harsono Soehartono, MBA mengatakan kegiatan ini merupakan upaya untuk lebih semangat dalam memberikan pelayanan. Yayasan sengaja melibatkan para profesor sebagai upaya membangun silaturahmi.
“Kita berharap pendidikan kesehatan bisa lebih maju lagi. Suatu kehormatan karena mengumpulkan banyak profesor itu tidak mudah, karena sibuk. Kebetulan semua kangen Kediri,” ujarnya di Kediri, Sabtu.
Ia mengungkapkan, ada 55 guru besar yang mengikuti kegiatan ini. Mereka turut serta dalam pemecahan rekor MURI yaitu “Pemeriksaan Gigi Profesor Terbanyak” dan “Paduan Suara dengan Guru Besar Terbanyak”.
Sementara itu, 110 dental unit modern digunakan untuk pemeriksaan yang disaksikan langsung oleh perwakilan MURI. Usai pemeriksaan gigi dan mulut, untuk pertama kalinya dalam sejarah, 55 profesor akan bersatu di atas panggung untuk menyampaikan orasi ilmiah yang dipadukan dengan pertunjukan musik.
Acara ini merupakan kolaborasi yang melibatkan 55 orang profesor yang tergabung dalam kelompok D'Professor. Acara bertajuk “Science & Art Harmony” ini menghadirkan konsep baru yang memadukan seni dan sains dalam satu panggung.
Para dosen membawakan lagu berjudul Ayah Ibu, Selalu Ada, dan Optimis. Kegiatan ini juga mencetak rekor MURI sebagai “Paduan Suara Guru Besar Terbesar di Indonesia”.
Acara pemecahan rekor MURI ditutup dengan penampilan bintang tamu David Koeswoyo, musisi sekaligus anak dari Yon Koeswoyo (anggota grup musik Koes Plus).
Ketua MURI Semarang Ari Andriyani mengatakan IIK melaksanakan agenda pemeriksaan gigi guru besar dengan jumlah peserta terbanyak. Awalnya ada 50 guru besar namun ternyata bertambah menjadi 55 guru besar. Semuanya memeriksakan gigi dan kemudian dilanjutkan dengan menyelesaikan seminar. di seminar itu ada paduan suara.
“Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Pemeriksaan gigi memang ada, tapi bagi siswa sekolah, bagi guru besar baru, ini bukan jumlah yang sedikit untuk dikumpulkan di satu lokasi,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan ini juga mencetak dua rekor MURI yaitu “Pemeriksaan Gigi Profesor Terbanyak” dan “Paduan Suara dengan Guru Besar Terbanyak”.
“Ini memecahkan dua rekor MURI,” kata Ari.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pendiri dan Pembina Yayasan Bhakti Wiyata, Dr. Bambang Harsono Soehartono, MBA dan Ec Lianawati Tjokrohartono, MBA, kemudian Ketua D'Professor Band dan Dokter Spesialis Bedah Telinga Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher dengan subspesialis di bidang Onkologi Prof.Dr.dr. Widodo Ario Kentjono, Sp. THTBKL (K), FICS.
Hadir pula Pembina D'Professor Band dan Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular Prof. Dr. med. Ito Puruhito, MD, FICS, FAMM, kemudian Dokter Spesialis Kedokteran Gigi dan Subspesialis Radiologi Penyakit Menular Kedokteran Gigi, Prof. M. Rubianto, drg., Ibu Subsp RPID(K) dan tamu undangan lainnya.
Baca juga: 167 pendaftar beasiswa pendidikan di Kediri lolos seleksi
Pewarta : Asmaul Chusna
Editor: Guido Merung
Hak Cipta © ANTARA 2024
