Suarainspiratif.com,
Beijing (ANTARA) – Sebanyak 83 pegawai dan tenaga profesional asal Indonesia telah menyelesaikan “Program Pelatihan Khusus Tenaga Kerja Indonesia” di Hebei Vocational Technology and Engineering University, provinsi Hebei, Tiongkok.
“Semakin banyak tenaga kerja Indonesia yang mendapat pelatihan seperti ini, maka semakin besar pula kontribusi yang bisa mereka berikan, baik kepada perusahaan maupun perekonomian nasional Indonesia,” kata Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun yang menghadiri wisuda buruh di Hebei, Sabtu (4 /1) demikian rilis yang diterima ANTARA, Selasa (7/1).
Peserta pelatihan adalah karyawan perusahaan PT. Risun Wei Shan Indonesia adalah perusahaan batubara dengan produk termasuk kokas, bahan kimia dan PT. Dexin Steel Indonesia (Delong) yang bergerak di bidang pertambangan, besi dan baja. Keduanya merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) asal Tiongkok yang telah berinvestasi di Indonesia.
Pelatihan vokasi ini telah memasuki angkatan ke-6, dengan durasi program berkisar antara 3 hingga 5 bulan.
Setiap angkatan diikuti oleh 30-50 karyawan, dan hingga saat ini sudah lebih dari 300 pekerja Indonesia yang telah menyelesaikan program tersebut.
Dalam sambutannya, Dubes Djauhari juga menyampaikan harapannya agar program tersebut dapat meningkatkan produktivitas dan kontribusi karyawan di perusahaan tempatnya bekerja serta pentingnya efek berantai program tersebut terhadap pembangunan perekonomian Indonesia.
Dubes Djauhari juga menyoroti rata-rata peserta pelatihan berusia 20-30 tahun.
“Andalah yang akan menjadi pemimpin tertinggi dan pengambil kebijakan di perusahaan Anda masing-masing, serta berperan strategis dalam memajukan Indonesia di masa depan,” imbuhnya.
Selain pelatihan teknis dan manajemen, peserta juga mendapat pelajaran bahasa Mandarin. Pada acara wisuda tersebut, beberapa pegawai Indonesia menunjukkan kemampuan berbahasanya dengan memberikan pidato dalam bahasa Mandarin dan berperan sebagai penerjemah.
Dubes Djauhari juga mengunjungi sejumlah pabrik milik Risun di Xingtai yang telah berinvestasi lebih dari 1,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 24,2 triliun) di Indonesia.
Saat ini perseroan mengajukan tambahan investasi hampir 1 miliar dolar AS (sekitar Rp 16,1 triliun).
Risun yang memiliki pabrik di tujuh kota di China dengan pusat di Beijing, memilih Indonesia sebagai lokasi pertama ekspansi internasionalnya.
Sebelum upacara wisuda, Dubes Djauhari juga melakukan pertemuan dengan Ma Dongxiao, Sekretaris Partai dan pimpinan Universitas Vokasi Teknologi dan Rekayasa Hebei, untuk membahas peluang kerja sama dalam pelatihan dan lokakarya bagi pekerja terampil di Indonesia.
Universitas yang telah berdiri selama 50 tahun ini merupakan salah satu dari 59 institusi pendidikan tinggi vokasi di Tiongkok yang menawarkan program sarjana.
Sesuai dengan kesepakatan antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada November 2024, salah satu fokus utama kerja sama bilateral di bidang pendidikan adalah pengembangan pendidikan vokasi.
Melalui inisiatif ini diharapkan semakin banyak tenaga kerja Indonesia yang terampil dan siap bersaing di pasar global, sekaligus mendukung upaya peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok di berbagai sektor strategis.
Mengakhiri acara wisuda, Dubes Djauhari mengajak seluruh peserta pelatihan menyanyikan lagu “Indonesia Tanah Air Beta” ciptaan Ibu Sud.
Baca juga: Menaker Ida akan pelajari fasilitas pelatihan vokasi di China
Reporter: Desca Lidya Natalia
Redaksi: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025