Suarainspiratif.com,
Jakarta, cnbc indonesia- General Chair of the Indonesian Palm Oil Entrepreneurs Association (GAPKI), Eddy Martono, said that the plan to change the rules for placing foreign exchange from natural resource exports (DHE SDA) to a minimum of 1 year in the country has the potential to encourage Peningkatan modal bisnis mengingat DHE adalah modal yang digunakan untuk kegiatan. produksi.
Gapki berharap bahwa akan ada diskusi pemerintah dengan para pemangku kepentingan termasuk pengusaha mengenai rencana untuk mengubah peraturan DHE SDA. Aktor bisnis berharap bahwa peraturan periode penempatan DHE akan diimplementasikan secara bertahap dan tidak segera berubah dari 3 bulan berturut -turut menjadi 12 bulan untuk menghindari 'kejutan' dalam proses produksi.
Di sisi lain, Gapki menyoroti potensi peningkatan permintaan CPO domestik sesuai dengan implementasi wajib B40 yang akan menyerap lebih banyak minyak kelapa sawit, hingga 15,6 juta kiloliter, yang setara dengan 14 juta ton CPO, meskipun Palm Produksi minyak stagnan karena keterlambatan dalam program peremajaan minyak kelapa sawit (PSR).
Ketika permintaan domestik naik dan produksi mandek, ekspor CPO akan turun sehingga hasil valuta asing dari ekspor juga akan terpengaruh.
Apa dampak dari perubahan aturan DHE SDA? Bagaimana aktor bisnis menanggapi rencana untuk mengubah peraturan DHE SDA? Untuk detail lengkap, lihat dialog Bramudya Prabowo dengan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Minyak Palm Indonesia (GAPKI), Eddy Martono dalam Power Lunch, . Indonesia (Senin, 20/01/2025)