Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Uni Emirat Arab (UEA) telah berdiskusi dengan Israel dan Amerika Serikat mengenai partisipasi mereka dalam pemerintahan sementara Gaza pascaperang, hingga Otoritas Palestina yang telah direformasi mampu mengambil alih.
Diskusi-diskusi ini, yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters, mencakup kemungkinan UEA dan Amerika Serikat, bersama dengan negara-negara lain, mengawasi pemerintahan, keamanan, dan rekonstruksi Gaza untuk sementara waktu setelah militer Israel mundur dan hingga pemerintahan Palestina dapat mengambil alih.
Sejumlah diplomat asing dan pejabat Barat mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan tersebut masih bersifat rahasia.
Sebagai mitra keamanan dekat AS dan memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, UEA memiliki keunggulan tertentu dibandingkan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Namun, setelah lebih dari satu tahun berperang, Israel enggan mengungkapkan visinya mengenai Gaza, dan komunitas internasional sedang berjuang untuk merumuskan rencana yang layak.
“UEA tidak akan berpartisipasi dalam rencana apa pun yang gagal mencakup reformasi signifikan terhadap Otoritas Palestina, pemberdayaan mereka, dan pembentukan peta jalan yang kredibel menuju negara Palestina,” kata seorang pejabat UEA kepada AFP. Reutersdilaporkan pada Rabu (8/1/2025).
Otoritas Palestina (PA) didirikan tiga dekade lalu berdasarkan Perjanjian Oslo tahun 1993-1995, dan diberi kewenangan terbatas atas Tepi Barat dan Gaza. Namun, PA diusir dari Gaza oleh Hamas pada tahun 2007.
Reformasi Otoritas Palestina telah menjadi fokus diskusi, dengan Uni Emirat Arab (UEA) mengusulkan penggunaan kontraktor militer swasta sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian pascaperang di Gaza, meskipun hal ini telah menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara Barat atas potensi pelanggaran hak asasi manusia.
Meskipun UEA mengkritik tindakan militer Israel dan Netanyahu, dua mantan pejabat Israel mengatakan bahwa Israel masih menginginkan negara kaya minyak itu terlibat di Gaza pascaperang, terutama karena mereka sama-sama menentang Hamas.
(untung/untung)
Artikel Berikutnya
Dibunuh Israel, Ini Kisah Korban Tertua dan Termuda yang Dibunuh di Gaza