Suarainspiratif.com,
Dari data tunggal tersebut akan diketahui siapa yang berhak menerimanya dan siapa yang tidak berhak menerimanya
Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono melakukan audiensi dengan Pengurus Besar Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PB SEMMI), membahas Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan usulan nama-nama pahlawan nasional.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, Wakil Menteri Sosial Agus menjelaskan solusinya agar penerima bantuan sosial (Bansos) bisa tepat sasaran dengan data tunggal. Saat ini Kementerian Sosial bersama instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bapenas sedang bekerja sama merumuskan satu data penyaluran bantuan sosial.
“Dari satu data akan diketahui siapa yang berhak menerima dan siapa yang tidak berhak menerimanya. Setelah selesai, data tersebut akan didistribusikan ke kementerian lain, sehingga bisa digunakan untuk pekerjaannya,” kata Wakil Menteri Sosial.
Ia mengatakan, Kemensos berinisiatif mendatangi kementerian dan lembaga lain untuk membuka dan memadupadankan data tersebut.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Sekjen PB SEMMI Ahmad mengusulkan nama tokoh Sarekat Islam yang belum ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Mereka menilai nama-nama tokoh yang mereka usulkan itu luar biasa.
Ada dua nama yang kami usulkan. Kami berharap nama-nama yang kami usulkan bisa ditetapkan sebagai pahlawan. Nama yang diusulkan adalah Abdoel Moetalib Sangadji dan Arudjikartawinata, kata Ahmad.
Kemudian, Ketua Dinas Perhubungan dan Imigrasi PB SEMMI Suhendar mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi langsung dengan cucu Arudjikartawinata. Menurutnya, belum ada pemberitaan tentang Arudzhikartawinata di Indonesia. Namun jejak Arudzhikartawinata didapat dari luar negeri.
Menanggapi usulan nama pahlawan tersebut, Wakil Menteri Sosial Agus menjelaskan, usulan sosok tersebut juga harus diusulkan dari daerah. Ia meminta agar proses yang sudah berjalan terus diikuti.
“Memang Kemensos punya kewenangan untuk mengusulkannya ke Presiden,” ujarnya.
Wartawan: Hana Dewi Kinarina Kaban
Redaktur : M.Tohamaksun
Hak Cipta © ANTARA 2024