Suarainspiratif.com,
Jakarta (ANTARA) – Banyak wanita yang memuji perawatan pelurusan dan pengeritingan rambut selama bertahun-tahun, mengagumi hasilnya yang berkilau dan bebas kusut.
Gurveen Waraich baru-baru ini membagikan video di Instagram yang memperingatkan tentang meluruskan dan mengeriting rambut.
“Meluruskan dan mengeriting rambut seperti bunuh diri karena rambut Anda mati rasa, dan saya bahkan tidak menyukainya,” kata dokter kulit tersebut sambil memperingatkan tentang perawatan kulit dan rambut tertentu yang tidak akan pernah dia lakukan, seperti dikutip The Hindustan Times, Jumat (10 /1).
Video tersebut membuat pengguna media sosial bingung dan khawatir apakah akan melanjutkan perawatan rambut kesayangannya.
Baca juga: “Aluminium foil” bisa jadi cara cepat mengatasi rambut kusut
Untuk mengetahui lebih lanjut, kami bertanya kepada Dr. DM Mahajan, konsultan senior dermatologi di Rumah Sakit Indraprastha Apollo, mengenai Dr. Gurveen Waraich.
“Perawatan pelurusan atau rebonding rambut sangat populer untuk mendapatkan rambut halus dan lurus, namun penting untuk dipahami bahwa proses ini dapat berdampak signifikan pada kesehatan rambut Anda. “Ketika kita berbicara tentang perawatan ini 'seperti bunuh diri untuk rambut Anda', tidak berlebihan jika ini tentang kerusakan yang dapat ditimbulkan pada struktur serat rambut,” kata Dr. DM Mahajan.
Perawatan rebonding dan pelurusan yang dulunya merupakan perawatan salon paling populer untuk rambut halus dan lurus kini menjadi perhatian kesehatan.
Ternyata kehalusan yang bertahan lama disebabkan oleh bahan kimia berbahaya yang dioleskan langsung ke rambut dan terkadang bahkan ke kulit kepala.
Baca juga: Kenali Tanda-Tanda Penuaan Rambut, Bukan Hanya Uban Saja
Perawatan rebonding biasanya menggunakan bahan kimia keras seperti formaldehida, keratin, dan zat alkali lainnya.
Sedangkan perawatan pelurusan rambut bisa menggunakan bahan kimia seperti keratin, asam amino, atau ekstrak tumbuhan.
Baca juga tentang potensi dampak negatif perawatan ini pada rambut dan cara menghindarinya bila memungkinkan.
Dr Mahajan mengatakan rebonding rambut melibatkan penggunaan bahan kimia relaksan yang memutus ikatan alami rambut untuk mengubah strukturnya.
Baca juga: Tren Perawatan Kulit Kepala untuk Rambut Sehat
Meskipun membuat rambut halus dan lurus, hal ini juga mengganggu keutuhan rambut. Bahan kimia yang digunakan dalam perawatan ini, terutama produk berbahan formaldehida, dapat melemahkan struktur protein rambut sehingga menyebabkan kekeringan, kerapuhan, dan kerusakan.
“Seiring waktu, stres yang berulang-ulang ini dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, membuat rambut lebih rentan bercabang dan menipis,” katanya.
Paparan bahan kimia kuat dalam waktu lama dapat mengiritasi kulit kepala, menyebabkan gatal, kemerahan, dan bahkan rambut rontok dalam kasus yang parah, Dr Mahajan memperingatkan.
Jika pemeliharaan dilakukan terlalu sering atau salah, kerusakan kumulatif dapat bersifat permanen.
Baca juga: Para Ahli Berikan Tips Perawatan untuk Mencegah Penuaan Rambut
Namun, jika memang harus menjalani rebonding rambut, ada beberapa cara untuk meminimalisir kerusakan tersebut.
“Pertama, selalu konsultasikan dengan profesional berlisensi dan pastikan mereka menggunakan produk berkualitas tinggi dan tidak terlalu merusak. “Setelah prosedur, penting untuk menggunakan masker rambut yang menutrisi, perawatan deep conditioning, dan pemangkasan teratur untuk mengembalikan kelembapan dan kekuatan rambut Anda,” kata Dr Mahajan.
Selain itu, hindari sering melakukan touch-up dan berikan waktu yang cukup pada rambut untuk pulih di antara perawatan.
Pada akhirnya, apakah rebonding atau pelurusan rambut tepat untuk Anda bergantung pada jenis rambut, tekstur, dan preferensi pribadi Anda.
Namun, pastikan untuk mempertimbangkan potensi risiko dan manfaatnya sebelum mengambil keputusan.
Baca juga: Manfaat cuka apel untuk kesehatan rambut
Penerjemah: Putri Hanifa
Redaktur : Siti Zulaikha
Hak Cipta © ANTARA 2025