Suarainspiratif.com,
.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam serangkaian konferensi pers dari Tindakan Impor & Ekspor 2024-2025, Rabu (5/2/2025). Foto/Doc.Sindonews
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan upaya tindakan mencapai Rp9,6 triliun yang bertujuan untuk mengatasi sirkulasi barang -barang ilegal, meningkatkan kepatuhan aktor bisnis, dan menciptakan ekosistem perdagangan yang sehat dan kompetitif.
“Nilai total bukti dari seluruh tindakan mencapai Rp9,6 triliun dan potensi kerugian negara diselamatkan pada Rp4,8 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers yang dihasilkan dari aksi impor & ekspor di Java East 2024-2025 , Rabu (5/2/2025).
Di bidang narkotika, DJBC bersinergi dengan pejabat penegak hukum lainnya, seperti Polisi Nasional dan BNN, telah melakukan 1.448 tindakan NPP, dengan sebagian besar jumlah tindakan NPP yang berasal dari layanan ekspedisi/barang pengiriman.
Dari seluruh aksi NPP, 7,4 ton bukti berhasil diamankan dengan banyak jenis NPP dalam bentuk ganja, metamfetamin, tembakau sintetis, ekstasi, dan MDMB-Inaca.
Menurut laporan itu, ada peningkatan yang signifikan dalam jumlah bukti setiap tahun bersama dengan peningkatan jumlah tindakan. “Tindakan NPP juga secara signifikan melindungi jutaan orang Indonesia dari penyalahgunaan narkotika dan menghemat potensi triliunan rupiah dalam biaya rehabilitasi,” katanya.
Adapun periode 100 hari kerja kabinet merah dan putih (Oktober 2024 hingga Januari 2025), DJBC telah melakukan 6.187 tindakan pada komoditas garmen, tekstil, mesin, barang elektronik, rokok, alkohol, dan lainnya. Untuk estimasi nilai barang yang dicegah mencapai RP4,06 triliun dan potensi kerugian negara berhasil menghemat Rp820 miliar.
https://www.youtube.com/watch?v=awvkdidzrui
(NNG)