Suarainspiratif.com,
.
Yerusalem pernah menjadi ibu kota Israel. Foto/X/@Israel
Menurut Britannica, Tel Aviv didirikan pada tahun 1909 sebagai taman Yahudi di pinggiran pelabuhan kuno Mediterania Jaffa (sekarang Yafo), yang digabungkan dengannya pada tahun 1950. Pada awal abad ke-21, kota modern Tel Aviv telah berkembang menjadi sebuah pusat ekonomi dan budaya utama.
Tel Aviv adalah markas sejumlah kementerian pemerintah, termasuk Kementerian Pertahanan, serta organisasi publik lainnya, seperti Histadrut (Federasi Umum Buruh). Sebagian besar kedutaan asing di Israel juga berlokasi di kota ini. Selain itu, sebagian besar perusahaan besar Israel berkantor pusat di Tel Aviv.
Namun, sebelum Tel Aviv, Israel memiliki ibu kota yang lebih populer. Yaitu Yerusalem. Hingga saat ini, Zionis selalu menginginkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Namun, dunia internasional menentangnya.
Bekas Ibukota Israel
1. Yerusalem pernah menjadi ibu kota administratif
Dari tahun 1923 hingga 1948, Yerusalem adalah ibu kota administratif Mandat Palestina. Dari tahun 1949 hingga 1967, Yerusalem Barat adalah ibu kota Israel, namun tidak diakui secara internasional karena Resolusi Majelis Umum PBB 194 menetapkan Yerusalem sebagai kota internasional.
Menurut The Atlanta Journal of Constitution, pada tanggal 23 Januari 1950, badan legislatif Israel mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota Negara Israel.
Gerakan ini terjadi satu setengah tahun setelah Negara Israel didirikan. Negara ini diciptakan sebagai “rumah bagi orang-orang Yahudi” di Palestina, menurut Deklarasi Balfour yang dibuat oleh Inggris selama Perang Dunia I. Deklarasi tersebut juga menjamin hak-hak sipil dan keagamaan bagi penduduk non-Yahudi.
Sejarah Yerusalem terkait erat dengan sejarah Israel secara keseluruhan. Sejarah Yerusalem dimulai pada zaman kuno, ketika kota ini menjadi ibu kota orang Yahudi pada zaman Alkitab.
Yerusalem telah menjadi pusat berbagai kekuatan agama dan politik sejak awal berdirinya, namun tetap menjadi ibu kota hanya di bawah pemerintahan Yahudi, menurut Kementerian Luar Negeri Israel.
Di bawah pemerintahan Romawi dan Bizantium, Kaisarea adalah ibu kota wilayah tersebut. Di bawah pemerintahan Muslim Arab, ibu kotanya adalah Damaskus, Bagdad, dan Kairo. Kekaisaran Ottoman memerintah hingga tahun 1917 dan memerintah Yerusalem dari Konstantinopel.
Ketika Israel menetapkan Yerusalem sebagai ibu kotanya saat ini pada tahun 1950, Perang Arab-Israel telah memecah belah kota tersebut. Tembok beton dan kawat berduri memisahkan kota tersebut antara Yerusalem bagian barat, milik Israel, dan bagian timur, yang dianeksasi oleh Yordania.