Suarainspiratif.com,
.
Pemerintah dan DPR sepakat Biaya haji atau Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 H/2025 M dengan rata-rata Rp 89.410.258,79 dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp 16.000 dan 1 SAR sebesar Rp 4.266,67. Rata-rata BPIH tahun ini mengalami penurunan sebesar Rp4.000.027,21 dibandingkan rata-rata BPIH tahun 2024 yang mencapai Rp93.410.286,00.
Penurunan BPIH berdampak pada berkurangnya Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang harus dibayar jamaah. Rata-rata jemaah haji 2024 membayar Bipih Rp56.046.171,60. Sedangkan rata-rata jemaah pada tahun 2025 membayar Bipih sebesar Rp55.431.750,78.
Pemanfaatan nilai manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal jemaah juga mengalami penurunan. Rata-rata nilai manfaat per jemaah pada tahun 2024 sebesar Rp37.364.114,40. Pada tahun ini, penggunaan nilai manfaat mengalami penurunan rata-rata sebesar Rp33.978.508,01 per jemaah. Alhamdulillah, pemerintah dan DPR sejak awal memiliki semangat yang sama untuk merumuskan pembiayaan haji yang lebih terjangkau masyarakat, jelas Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief di Jakarta, Selasa (7/1/2024 )
Pada saat yang sama, pemerintah dan DPR juga sepakat untuk menjaga dan merumuskan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia, lanjutnya.
Sebagai perwakilan Kementerian Agama di Panitia Kerja BPIH, Hilman Latief menjelaskan sejumlah alasan mengapa biaya ibadah haji bisa ditekan.
Pertama, pada tahun 2024, Kementerian Agama berhasil melakukan banyak efisiensi melalui proses negosiasi dengan penyedia layanan di Arab Saudi. Efisiensi tersebut berhasil diterapkan pada berbagai komponen antara lain biaya akomodasi (hotel), konsumsi, dan biaya pelayanan di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna).
“Efisiensi juga dapat dicapai pada komponen operasional pelayanan publik dalam dan luar negeri,” kata Hilman. Total efisiensinya mencapai Rp600 miliar, lanjutnya.
Alasan kedua, dalam Panja BPIH, usulan awal Kementerian Agama kembali dibahas berdasarkan realisasi anggaran penyelenggaraan haji 2024. “Seperti saya sampaikan, efisiensinya cukup signifikan karena keberhasilan dalam proses negosiasi,” ujarnya.
“Jadi usulan biaya haji tahun ini lebih dekat dengan realisasi haji 2024. Nanti akan kita optimalkan dalam proses negosiasi pemberian layanan tahun ini,” lanjutnya.
