BI: Inflasi Januari dipertahankan didukung oleh konsistensi kebijakan moneter

Redaksi

Suarainspiratif.com,

Jakarta (Antara) – Bank Indonesia (BI) menyampaikan jumlah inflasi pada Januari 2025 yang dipertahankan rendah adalah hasil dari konsistensi kebijakan moneter dan kedekatan sinergi kontrol inflasi antara BI dan pemerintah baik pusat maupun regional.

Sinergi itu direalisasikan dalam tim kontrol inflasi pusat dan regional (TPIP dan TPID) melalui implementasi Gerakan Kontrol Inflasi Makanan Nasional (GNPIP) di berbagai daerah.

“Di masa depan, Bank Indonesia percaya bahwa inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran target 2,5 ditambah minus 1 persen pada tahun 2025,” kata direktur eksekutif BI dari departemen komunikasi Ramdan Denny Prakoso di Jakarta pada hari Selasa.

Berdasarkan data dari Central Statistics Agency (BPS) yang dirilis pada hari Senin (3/1/202), Indeks Harga Konsumen (CPI) Januari 2025 dicatat 0,76 persen bulan ke bulan (MTM).

CPI inflasi tahunan menurun menjadi 0,76 persen tahun ke tahun (YOY) Dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 1,57 persen (YOY). Deflasi disebabkan oleh grup Harga yang dikelolaterutama disumbangkan oleh komoditas tarif listrik.

Selain itu, inflasi inti dipertahankan rendah. Inflasi inti pada Januari 2025 dicatat pada 0,30 persen (MTM), peningkatan dari realisasi pada bulan sebelumnya 0,17 persen (MTM).

Pengembangan inflasi inti dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas global dan pola musiman di awal tahun, di tengah ekspektasi inflasi yang dipertahankan.

Realisasi inflasi inti pada Januari 2025 disumbangkan terutama oleh inflasi komoditas minyak goreng, perhiasan emas, dan biaya menyewa rumah.

Setiap tahun, inflasi inti pada Januari 2025 dicatat pada 2,36 persen (YOY), peningkatan dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,26 persen (YOY).

Sementara itu, inflasi kelompok makanan yang mudah menguap (VF) mencatat peningkatan. Kelompok makanan yang mudah menguap Pada Januari 2025, inflasi adalah 2,95 persen (MTM), peningkatan dari inflasi pada bulan sebelumnya adalah 2,04 persen (MTM). Inflasi kelompok makanan yang mudah menguap disumbangkan terutama oleh berbagai komoditas cabai dan daging ayam.

Peningkatan inflasi VF dipengaruhi oleh kondisi cuaca dengan curah hujan yang tinggi di sejumlah pusat produksi utama yang mempengaruhi produksi berbagai komoditas cabai dan peningkatan biaya input produksi pakan dan benih untuk komoditas daging ayam murni.

Setiap tahun, kelompok makanan yang mudah menguap Mengalami inflasi 3,07 persen (YOY), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 0,12 persen (YOY).

“Di masa depan, inflasi makanan yang mudah menguap Diprediksi akan tetap dikendalikan didukung oleh sinergi dekat Bank Indonesia dengan TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah, “kata Ramdan.

Adapun grup Harga yang dikelola Deflasi yang direkam. Kelompok Harga yang dikelola Pada Januari 2025 mengalami deflasi 7,38 persen (MTM), menurun dari realisasi bulan sebelumnya yang dicatat oleh inflasi 0,03 persen (MTM).

Deflasi kelompok Harga yang dikelola Terutama disumbangkan oleh komoditas tarif listrik sesuai dengan implementasi kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk pelanggan rumah tangga dengan listrik yang dipasang listrik hingga 2.200 daya memiliki ampere (VA) dan normalisasi periode religius dan tahun baru pasca -nasional (Nataru) (HBKN).

Setiap tahun, deflasi kelompok Harga yang dikelola dicatat pada 6,41 persen (YOY), menurun dari realisasi bulan sebelumnya yang mencatat inflasi 0,56 persen (YOY).

Baca Juga: Ekonom Proyeksi Inflasi Indonesia di kisaran 2,33 persen pada akhir 2025

Baca Juga: BPS mencatat inflasi tahunan pada Januari 2025 sebesar 0,76 persen

Baca Juga: BPS: Diskon Tarif Listrik Karena Januari Catatan Deflasi 0,76 persen

Reporter: Rizka Khaerunnisa
Editor: Kelik Dewanto
Hak Cipta © antara 2025

Also Read

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

sby