Suarainspiratif.com,
Jakarta (ANTARA) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI berbagi keberhasilan penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah Indonesia (ZIS) ke dunia melalui forum Konferensi Otoritas Zakat, Pajak, dan Kepabeanan 2024 di Riyadh, Arab Saudi beberapa waktu lalu. yang lalu.
Pada Sesi Panel ke-4 yang mengangkat tema “Perspektif Komparatif Praktik Zakat Internasional”, Ketua Baznas RI Noor Achmad memaparkan tipologi pengelolaan zakat di Indonesia, target zakat nasional sebesar Rp 41 triliun, peluang dan tantangan, serta manfaatnya. dan keberhasilan Baznas RI dalam program penyaluran zakat.
Kinerja Baznas dalam mengelola zakat nasional menunjukkan hasil yang positif. Potensi zakat nasional yang mencapai Rp327 triliun diidentifikasi dari berbagai sumber, antara lain pertanian, peternakan, tabungan, pendapatan, dan zakat korporasi, ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Noor menambahkan, pada tahun 2023 penghimpunan zakat mencapai Rp32,32 triliun dengan proyeksi penghimpunan sebesar Rp41 triliun pada tahun 2024.
Pada aspek distribusi, lanjutnya, tren pertumbuhan terus meningkat dengan fokus pada program pemberdayaan berbasis zakat. Kinerja ini mencerminkan strategi pengumpulan dan pendistribusian yang efektif, meski tantangan peningkatan keterlibatan muzakki masih menjadi pekerjaan yang perlu dioptimalkan.
Noor juga mengungkapkan keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka kemiskinan hingga 25,22 juta jiwa pada Maret 2024, termasuk menurunkan kemiskinan ekstrem dari 6,20 persen pada tahun 2014 menjadi 0,83 persen pada tahun 2024, berkat berbagai kebijakan strategis, termasuk optimalisasi dana zakat.
“Zakat digunakan untuk pemberdayaan ekonomi dan pemerataan sosial yang terintegrasi dengan kebijakan nasional didukung dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022,” jelasnya.
Menurut Noor, pendekatan ini menjadikan zakat sebagai alat redistribusi sekaligus pemberdayaan berkelanjutan, memberikan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan bagi mustahik.
Beliau juga memaparkan 10 Program Prioritas Nasional Baznas Tahun 2025 yang mencerminkan upaya strategis dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan holistik yang mencakup kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan pemberdayaan sosial.
“Program seperti Baznas Rumah Sehat dan Rumah Layak Huni fokus pada peningkatan kualitas hidup mustahik melalui akses terhadap kesehatan dan perumahan yang layak. Program mart memberdayakan mustahik untuk meningkatkan pendapatan dan kemandirian ekonomi melalui akses permodalan dan bantuan usaha,” jelasnya.
Diketahui, Konferensi Otoritas Zakat, Pajak, dan Kepabeanan 2024 bertujuan untuk meningkatkan kerja sama internasional di bidang Zakat, pajak, dan bea cukai, sekaligus memberikan solusi inovatif terhadap tantangan perekonomian saat ini di bidang tersebut di tengah pesatnya transformasi digital.
Baca juga: Baznas berbagi praktik baik tata kelola ZIS RI kepada dunia melalui ZATCA
Baca juga: Baznas Siapkan Berbagai Strategi Penanggulangan Bencana Tahun 2025
Baca juga: Baznas perkuat transformasi digital agar tata kelola ZIS lebih optimal
Reporter: Sean Filo Muhamad
Redaktur: Nurul Hayat
Hak Cipta © ANTARA 2024