Suarainspiratif.com,
Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid memandang penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dari Rp93.410.286 pada tahun 2024 menjadi Rp89.410.258,79 pada tahun 2025, merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap aspirasi umat. masyarakat yang menginginkan biaya haji terjangkau.
Sesuai arahan Presiden Prabowo, kami berusaha mencari formulasi agar biaya ibadah haji tidak membebani calon jemaah haji, namun mampu meningkatkan kualitas pelayanan agar lebih baik dan berkelanjutan, kata Wachid. seperti dikutip dari informasi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menag: Penurunan Biaya Haji 2025 Sesuai Harapan Presiden Prabowo
Ia mengatakan, keputusan ini merupakan upaya pemerintah untuk menyeimbangkan besarnya biaya yang ditanggung jamaah dengan keberlangsungan nilai manfaat di masa depan.
“Sejalan dengan visi pemerintah, kami mendorong efisiensi sehingga nilai subsidi manfaat dana haji dapat ditingkatkan. berkelanjutan (berkelanjutan) dan dapat mengurangi beban jamaah,” kata politikus Gerindra itu.
Lebih lanjut, Wachid yang juga Ketua Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) mengatakan, pihaknya telah bekerja keras untuk menurunkan angka BPIH pada tahun 2025, baik komponen Bipih yang dibayarkan masyarakat maupun nilai BPIH. manfaat yang dibayarkan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Alhamdulillah setelah menggelar rapat maraton kami berhasil menurunkan besaran BPIH tahun ini sekitar Rp 4 juta dibandingkan usulan pemerintah, ujarnya.
Melalui skema ini, kata dia, komponen Biaya Perjalanan Haji (Bipih) 2025 mengalami penurunan sebesar Rp614.420,82 dari Bipih 2024 yang sebesar Rp56.046.171,60, sedangkan komponen nilai manfaat umum turun sebesar Rp1 triliun.
Baca juga: DPR berharap penurunan biaya haji pada 2025 tidak menurunkan kualitas pelayanan
Baca juga: BPKH cairkan manfaat senilai Rp 6,83 triliun untuk ibadah haji 2025
“Keluaran Keputusan ini adalah efisiensi dana haji untuk keberlanjutan pendanaannya di masa depan. Namun kami dari Fraksi Gerindra mendorong ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. “Pertama, kami ingin memastikan BPIH 1446 H/2025 M dapat dirasionalisasi lebih lanjut tanpa mengorbankan fasilitas dan kualitas pelayanan haji,” kata Abdul Wachid.
Kemudian, kata dia, Fraksi Gerindra juga berharap adanya bekal yang cukup bagi petugas haji.
Selain itu, penting bagi Kementerian Agama RI untuk merencanakan penanganan krisis pada titik-titik rawan agar pelayanan ibadah kepada jamaah bisa maksimal,” ujarnya.
Wartawan: Tri Meilani Ameliya
Redaktur: Endang Sukarelawati
Hak Cipta © ANTARA 2025