Suarainspiratif.com,
UEA terus menjadi pendukung aktif solusi iklim global
Jakarta (ANTARA) – Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) Abdulla Salem AlDhaheri mengatakan negaranya terus menjadi pendukung aktif solusi iklim global pasca Konferensi Iklim PBB COP29 di Baku, Azerbaijan, pada 11-22 November 2024.
“UEA terus menjadi pendukung aktif solusi iklim global, setelah bergabung dengan Azerbaijan dan Brazil dalam Troika COP29 untuk mengadvokasi solusi pembiayaan yang mendukung transisi iklim,” kata Dubes AlDhaheri saat Temu Media di kediamannya di Jakarta, Kamis (28/1). /11).
Dalam kesempatan tersebut, beliau menegaskan bahwa setelah COP29 diselenggarakan di Azerbaijan, dan menjelang COP30 di Brasil pada tahun 2025, momentum COP28 yang diselenggarakan di Dubai pada tahun 2023 akan terus berlanjut, dengan UEA memainkan peran utama dalam mendesak negara-negara untuk menyelaraskan tujuan. iklim mereka dengan tujuan Perjanjian Paris.
AlDhaheri mengatakan bahwa negaranya selalu melihat aksi iklim sebagai peluang untuk memberikan kontribusi solusi praktis terhadap masalah global yang mempengaruhi semua negara sambil mendiversifikasi perekonomiannya dan menciptakan pengetahuan, keterampilan, dan lapangan kerja untuk generasi mendatang sebagai bagian dari perekonomian Net Zero.
UEA, katanya, adalah negara pertama di kawasan yang menandatangani dan meratifikasi Perjanjian Paris pada tahun 2016, negara pertama yang berkomitmen mengurangi emisi di seluruh perekonomian, dan negara pertama di kawasan yang mengumumkan Inisiatif Strategis Net Zero pada tahun 2050.
UEA juga merupakan rumah bagi tiga pembangkit listrik tenaga surya terbesar dan berbiaya terendah di dunia dan merupakan negara pertama di kawasan yang menerapkan teknologi penangkapan karbon pada skala industri.
Mereka juga merupakan negara pertama yang menerapkan energi nuklir sipil tanpa emisi di dunia Arab – dengan pembangkit listrik Barakah yang kini menjadi sumber listrik ramah lingkungan terbesar di wilayah tersebut – dan merupakan pionir dalam energi baru tanpa karbon seperti hidrogen.
UEA, kata AlDhaheri, akan terus mendorong upaya memerangi perubahan iklim sekaligus memastikan keamanan energi. “UEA sedang berupaya mencapai Net Zero pada tahun 2050 dengan teknologi terbaik yang ada menggunakan kombinasi gas alam, energi nuklir, dan tenaga surya,” katanya.
Selain terus mendorong upaya memerangi perubahan iklim, negara juga menjadikan upaya mengatasi kelangkaan air sebagai salah satu prioritas utamanya.
AlDhaheri mengatakan bahwa Inisiatif Air Mohammed bin Zayed yang diluncurkan pada tahun 2024 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang tantangan air dan mengkatalisasi investasi dalam solusi air berkelanjutan.
“Inisiatif ini adalah bagian dari komitmen UEA yang lebih luas untuk memastikan keamanan air global, menyoroti pentingnya mengatasi kelangkaan air, yang mempengaruhi sebagian besar populasi dunia,” katanya.
Baca juga: Duta PEA Soroti Tujuh MoU Usai Kunjungan Presiden Prabowo
Baca juga: Kemnaker Dorong Perluasan Pasar Kerja di PEA
Wartawan: Katriana
Redaktur: Ahmad Wijaya
Hak Cipta © ANTARA 2024