Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pemerintah akan meningkatkan keterlibatan pihak swasta untuk berkontribusi dalam mendongkrak produksi Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Percepatan Infrastruktur Migas Anggawira mengungkapkan, saat ini keterlibatan pihak swasta dalam menggarap LPG dalam negeri baru mencapai 17%.
Kedepannya, pemerintah akan lebih banyak berkolaborasi dengan pihak swasta dalam mendorong produksi LPG.
“Kalau kita lihat portofolionya saat ini, keterlibatan pihak swasta masih cukup kecil. Masih di kisaran 17%, padahal 30% lainnya adalah K3S (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) ya, tapi bisa diasumsikan begitu. K3S juga bagian dari pemerintah. Karena di sana ada SKK Migas,” ujarnya kepada . Indonesia dalam program Energy Corner, Kamis (5/12/2024).
Anggawira mengatakan dengan rendahnya keterlibatan swasta dalam menggarap proyek LPG di Indonesia, pihaknya akan meningkatkan porsi kolaborasi swasta lebih besar lagi, bahkan mencapai 50%.
“Jadi kalau kita lihat portofolio yang ada, pemerintah maunya ditambah. Minimal ada, kalau bisa 50:50, itu saja. 50:50, jadi tentu untuk membangun ini kita perlu investasi ya,” dia menekankan.
Anggawira meyakini untuk bisa mendorong produksi LPG dalam negeri, kita tidak bisa hanya mengandalkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebab, memerlukan investasi besar dan kolaborasi dengan pihak swasta dan perbankan.
“Akan sangat sulit jika hanya pemerintah atau BUMN yang berinvestasi dalam investasi ini. Tapi kita juga melihat dari pihak swasta kalau mau berinvestasi pasti butuh kepastian. Ada kepastian IRR, bagian BPP-nya. dan tentunya ini juga sangat penting. “Tergantung pembiayaan dari perbankan ya perbankan nasional,” ujarnya.
(wia)
Artikel Berikutnya
Subsidi LPG 3 Kg Akan Diganti Tunai, Bisa Rp 100.000/Bulan!