Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Holding BUMN pertambangan MIND ID mengungkapkan, pihaknya membutuhkan pasokan listrik yang cukup besar untuk mendukung program hilirisasi yang tengah digencarkan pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto. Besaran pasokan listrik yang dibutuhkan minimal 5 Giga Watt (GW).
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, pihaknya membutuhkan dukungan anggota Komisi XII DPR RI agar bisa lebih leluasa dalam menyediakan pasokan listrik untuk operasional anak perusahaan smelter. Pasalnya, kebutuhan listrik sebesar 5 GW belum masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
“Kita ada kebutuhan pengembangan ke depan untuk mendapatkan energi sebesar 5 GW. 5 GW ini tidak ada dalam RUPTL, makanya kami mohon izin untuk diberikan dukungan agar kita bisa lebih leluasa menyediakan listrik untuk kebutuhan kita sendiri,” kata Hendi dalam RDP dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (4/12/2024).
Sebelumnya, Direktur Portofolio dan Pengembangan Bisnis MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan pihaknya berencana melakukan investasi besar hingga Rp 267 triliun untuk mendukung proyek hilirisasi empat anggota Holdingnya hingga tahun 2029. Anggaran tersebut tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
Namun investasi besar tersebut memerlukan dukungan pasokan listrik yang signifikan yakni mencapai 5 GW hingga tahun 2029. Namun kebutuhan listrik tersebut belum masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN.
“MIND ID untuk investasi Rp 267 triliun membutuhkan energi primer 5 Giga Watt hingga tahun 2029. Dari 5 Giga Watt itu tidak ada yang ada di RUPTL,” kata Dilo dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11/2024). ).
Dilo mencontohkan proyek hilirisasi bauksit di Mempawah, Kalimantan Barat. Meski produksinya masih terbatas, namun dampak ekonomi mulai dirasakan masyarakat sekitar.
“PDB per kapita sudah meningkat, di Mempawah sudah dua digit sekarang alhamdulillah. Artinya hadirnya proyek-proyek hilirisasi ini memang berdampak langsung pada restoran, kos-kosan, dan fasilitas yang nantinya bisa menjadi sumber penggerak perekonomian. pertumbuhan di daerah tersebut,” katanya.
Oleh karena itu, ia menilai jika semua itu ditanggung oleh badan usaha maka akan cukup memberatkan. Maka diperlukan kolaborasi untuk saling mendukung program hilirisasi yang digencarkan Presiden Prabowo Subianto.
(wia)
Artikel Berikutnya
MIND ID Percepat Proyek Strategis untuk Memperkuat Program Hilirisasi