Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Prita Laura menegaskan, biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bersumber dari APBN. Pernyataan ini juga menegaskan tidak ada dana swasta yang terlibat, meski program ini dilakukan dengan skema kolaborasi dengan berbagai pihak.
Jadi ini bagian dari anggaran APBN tentunya, tapi skemanya perjanjian kerja sama, katanya menanggapi kabar Presiden Prabowo Subianto mendanai program MBG, di Posyandu Dahlia 2, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. , Jumat (10/1/2025 ).
Ditegaskannya, pendirian dapur SPPG atau Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) merupakan kerja sama antara badan usaha dan pemerintah. Kemudian pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
“Mohon pengertiannya, kami tetap menggunakan skema perjanjian kerja sama yang dibayarkan kemudian sesuai batas waktu perjanjian kerja sama masing-masing,” ujarnya.
“Misalnya untuk UMKM, tentu batas waktu perjanjian kerja sama tidak bisa bersamaan karena kemampuan ekonomi masing-masing UMKM,” lanjutnya.
Namun Prita masih belum bisa membeberkan berapa nominal kerja sama masing-masing SPPG. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa digeneralisasikan.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi membenarkan MBG di Kendari, Sulawesi Tenggara, masih menggunakan dana pribadi Prabowo.
Faktanya, Kendari masih memiliki sisa anggaran sidang dari yang diberikan Pak Prabowo sebelumnya, sehingga mereka masih menggunakan dana tersebut, kata Hasan menanggapi wartawan.
Namun, ia memastikan ke depan pelaksanaan program MBG akan menggunakan APBN melalui Badan Gizi Nasional sebesar Rp 71 triliun.
(haa/haa)
Artikel Berikutnya
5 Fakta Terbaru Rencana Eksekusi Program MBG Prabowo-Gibran