Suarainspiratif.com,
.
Pengamat sepak bola, Effendi Gazali pun menanggapi pemecatan tersebut Shin Tae-yong (STY) dari posisi pelatih Timnas Indonesia. Meski mendukung keputusan PSSI, ia menyoroti keunikan langkah Ketua Umum PSSI Erick Thohir kali ini. Mengingat pelatihnya diganti setelah meraih kemenangan bersejarah.
Effendi mengatakan, keputusan pergantian STY terasa tidak biasa, apalagi pasca kemenangan melawan Arab Saudi. Apalagi kemenangan melawan Arab Saudi merupakan prestasi yang belum pernah diraih timnas Indonesia sebelumnya.
“Jarang sekali ada yang memecat pelatih, jangan pecat, ganti pelatih setelah menang. Itu setelah menang lho mengalahkan Arab Saudi yang tidak pernah kalah. Ya biasanya orang berubah setelah kalah melawan China atau setelah kalah melawan Jepang, begitulah mereka berubah,” kata Effendi dalam dialog Interupsi bertema: STY Diganti, Prestasi Kluivert Ditunggu, Kamis (9/1/2025).
Menurut Effendi, seharusnya PSSI memberikan alasan yang kuat untuk memecat STY. “Nah, kalau diganti setelah menang, perlu alasan yang lebih kuat lagi, yang tadi disebutkan alasan komunikasi atau kepemimpinan dan ruang ganti. Nah, untuk bisa bersatu ke depan, agak sulit dijelaskan kan? Ruang ganti berarti ini. Jadi kami tidak ingin melihat ke belakang.”
Effendi juga menyoroti tantangan berat yang akan dihadapi timnas Indonesia pada laga kualifikasi Piala Dunia mendatang, yakni melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025.
“Yah, kita semua mendukung mereka karena saat ini beban terbesar sebenarnya ada pada mereka ya. Mengambil keputusan yang relatif tidak populer itu sulit sekali, setidaknya menurut saya kalau menyangkut tanggal 20 dan 25 Maret, itu saja. benar. “Menghadapi Australia dan Bahrain,” ujarnya.
Effendi juga melihat Patrick Kluivert yang disebut-sebut sebagai pengganti STY bisa lebih baik dalam berkomunikasi dengan para pemain Timnas Indonesia yang sebagian besar merupakan pemain naturalisasi.
“Itu 20% pemain kita mungkin pemain lokal ya, sekarang 80% sudah naik ya. Nanti ketemu kapan? Itu tanggal 20 Maret, pertemuannya 3 atau 4 hari sebelumnya, mungkin langsung ke Australia ya mungkin Kluivert bisa Benar karena dia bisa berbahasa Belanda. Kalau dibilang total football, itu tidak berlebihan. “Iya, tapi peralihannya ke menyerang bagus, prestasinya di klub-klub berkembang di mana pun atau di negara mana pun banyak,” tutupnya.
(berhenti)