Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Korea Selatan (Korsel) bersiap menghadapi perubahan besar dalam kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) yang akan diterapkan oleh Presiden Terpilih AS Donald Trump pada masa jabatan keduanya. Pemerintah dan partai berkuasa di Korea Selatan sepakat mengambil langkah darurat untuk melindungi perekonomian nasional dari dampak kebijakan Trump yang mengedepankan prinsip America First.
Menurut The Korea Herald, Perwakilan Ketua Partai Kekuatan Rakyat, Kwon Young-se, Kim mengungkapkan kekhawatiran partainya terhadap dampak tarif universal yang direncanakan Trump. Kebijakan ini dikhawatirkan akan memicu inflasi dan memperburuk ketidakpastian rantai pasokan global, terutama akibat ketegangan perdagangan AS-China yang masih berlangsung.
“Untuk mengatasi gelombang perubahan yang akan terjadi pada masa jabatan kedua Trump, langkah-langkah komprehensif harus segera disiapkan,” kata Kim mewakili Kwon Young-se, mengutip The Korea Herald, Rabu (8/1/2025).
Kim mengatakan bahwa Penjabat Presiden Korea Selatan dan Menteri Keuangan, Choi Sang-mok, memimpin pertemuan mingguan untuk membahas masalah ekonomi sambil memitigasi dampak kebijakan tarif universal Trump. Perlu diketahui, Trump berencana mengenakan tarif komprehensif hingga 20% pada impor, dan sebanyak 60-100% pada barang yang dibawa dari Tiongkok.
“Termasuk penjabat presiden Choi, kami akan membangun saluran komunikasi dengan AS di tingkat mana pun untuk penjangkauan yang komprehensif,” katanya.
Sebagai tindakan pencegahan, pemerintah Korea Selatan akan mengaktifkan dana sebesar 10 triliun won (sekitar Rp 111,2 triliun) untuk menstabilkan rantai pasokan. Menteri Perindustrian Ahn Duk-geun bahkan telah mengunjungi AS untuk membahas peluang kerja sama industri dan investasi dengan pejabat penting pemerintah AS dan Kongres.
Selain itu, Korea Selatan juga mencari alternatif negara pengimpor untuk mengurangi ketergantungan pada satu negara tertentu. Korea Selatan akan memperluas kerja sama perdagangan dengan negara-negara berkembang seperti Uni Emirat Arab dan Guatemala, serta menjalin kemitraan mineral strategis dengan Tanzania dan Chili.
Dalam pertemuan terpisah dengan para menteri ekonomi, penjabat presiden Choi mengatakan pemerintah akan memberikan asuransi perdagangan hingga 100 triliun won untuk perusahaan ekspor kecil dan menengah. Kementerian terkait juga akan menyiapkan langkah darurat ekspor pada Februari 2025.
(dce)
Artikel Berikutnya
Peringatan Perang Dagang Volume 2, Xi Jinping Tanggapi Trump Memenangkan Pemilu AS
