Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Pada tahun 2025, Perum Bulog menargetkan menyerap 3 juta ton setara beras yang berasal dari petani lokal atau pengadaan dalam negeri. Langkah ini sejalan dengan program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan, khususnya beras.
Target tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP) sekaligus menjaga stabilitas harga di tingkat produsen.
“Dalam rangka swasembada pangan khususnya beras, kami menargetkan penyerapan pengadaan setara beras sebanyak 3 juta ton. Ini akan diserap dalam bentuk gabah kering yang dipanen langsung dari petani (GKP), serta gabah yang sudah dipanen. sudah melalui proses pengeringan berupa gabah kering giling (GKG), atau gabah yang sudah diolah menjadi beras, sehingga kami targetkan penyerapan setara beras sebesar 3 juta ton,” kata Kepala Divisi Pengadaan Pangan Lainnya Bulog, Yayat Hidayat. Fatahilah pada Rakor Pengendalian Inflasi, Senin (6/1/2025).
Foto: Padi siap dipanen. (Dok. Kementerian Pertanian)
Beras siap dipanen. (Dok. Kementerian Pertanian)
|
Detail Target Penyerapan
Untuk mencapai target tersebut, Bulog telah menyiapkan komposisi serapan sebagai berikut:
– Panen Gabah Kering (GKP): 1,2 juta ton atau setara 600 ribu ton beras.
– Gabah Kering Giling (GKG): 1,4 juta ton atau setara 900 ribu ton beras.
– Beras: 1,5 juta ton.
“(Penyerapan) tentu akan kita optimalkan, apalagi pada saat puncak panen, yang mana jika kita melihat data historis, puncak panen akan dimulai pada bulan Maret hingga Mei. Kita optimalkan serapan pada bulan-bulan tersebut, sehingga kita bisa mendapatkan 3 juta ton setara beras semoga bisa kita capai, dan stok ini benar-benar dipenuhi dari dalam negeri,” ujarnya.
Sementara untuk mengoptimalkan produksi lokal, Bulog menggandeng petani melalui program budidaya on farm di sejumlah sentra produksi. Program ini dilaksanakan di daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
“Sehingga diharapkan bisa menjadi sumber pasokan baru bagi cadangan beras pemerintah,” tutupnya.
(ya)
Artikel Berikutnya
Zulhas yakin produksi beras Indonesia naik 6 juta ton – zero import, ini triknya