Suarainspiratif.com,
.
Ketua Umum IPK Aminullah Siagian memotong nasi tumpeng pada acara HUT Gerakan Pemuda (IPK) Al Washliyah ke-84 di halaman Universitas Al Washliyah, Jalan SM Raja, Medan, Jumat (10/1/2025). Foto: Ist
Menurut Kapolri, dalam pidato pertamanya usai dilantik, Presiden Prabowo Subianto mengatakan kesejahteraan rakyat menjadi prioritas utama. Namun tantangan yang dihadapi tidak mudah sehingga pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.
Seluruh elemen bangsa harus terlibat aktif dalam menghadapi ancaman dan tangan yang dihadapi. Untuk mencapai target tersebut, Presiden telah membuat visi bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045 yang memiliki tiga pilar utama, delapan visi, dan tujuh program prioritas.
“Dalam mendukung program ini, Polri berkomitmen dan telah mengambil tindakan nyata sesuai tugas pokok dan fungsi kita,” kata Kapolri.
Kapolri juga mengajak seluruh kader IPK untuk bersinergi dengan pemerintah mendukung program Asta Cita dan program prioritas lainnya.
“Atas nama Kepolisian Republik Indonesia saya mengucapkan selamat ulang tahun kepada IPK yang ke-84. Semoga sejalan dengan tema kegiatan, Memperkuat Persatuan Pemuda dalam Bingkai Merah Putih Menuju Indonesia Emas 2024. GPA bersama pemerintah dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapi saat ini. Khususnya dalam memajukan ilmu pengetahuan, keimanan dan amal untuk kemandirian bangsa. “Tidak hanya terkait kemajuan ekonomi, tapi juga mencakup kemandirian pendidikan, sosial, dan keamanan,” kata Kapolri.
Ketua Umum IPK Aminullah Siagian menyampaikan terima kasih kepada Kapolri yang diwakili Brigjen Nanang Rudi Supriatna. Kehadiran Kapolri pada acara HUT ke-84 IPK menunjukkan komitmen Polri untuk bersinergi dengan seluruh elemen bangsa dalam mewujudkan visi Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam perjalanan sejarah menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Al Washliyah yang dideklarasikan di Medan pada tanggal 30 November 1930 dan IPK lahir pada tanggal 11 Januari 1941 atau 4 tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945.
Artinya, jauh sebelum negeri ini merdeka, Al Washliyah dan IPK telah dilahirkan oleh alumni Maktab Islamiyah dan santri Madrasah Al Hasaniyah. Diantaranya adalah Abdurrahman Shihab, Ismail Banda, Arsyad Talib Lubis, Adnan Nur Lubis, dan Yusuf Ahmad Lubis. Mereka adalah para ulama yang ikut serta dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI dengan mengorbankan harta benda dan nyawa. “Sejarah telah mencatat bahwa untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, Al Washliyah ikut andil di dalamnya,” kata Aminullah.