Suarainspiratif.com,
.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamuddin menilai pencalonan calon presiden (capres) secara independen atau non-partisan perlu dibahas dalam sistem politik Indonesia. Foto/Raka Dwi Novianto
Menurut dia, hanya sedikit parpol yang berminat dengan proses pembentukan kaderisasi. Untuk itu, dia menilai, pembahasan calon presiden independen perlu dimulai.
“Saat ini Konstitusi hanya menetapkan partai politik sebagai lembaga demokrasi yang berhak mengusung calon presiden. Namun wacana menghadirkan calon pemimpin nasional yang independen atau berasal dari lembaga demokrasi non-partisan perlu dimulai,” kata Sultan dalam pidatonya. keterangan resmi dikutip Minggu (5/1/2025).
Sultan mengatakan, sejumlah negara besar demokratis seperti Amerika Serikat bahkan memberikan peluang luas bagi masyarakat untuk mencalonkan diri sebagai presiden melalui jalur independen. Selain Amerika, kata dia, Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan pemimpin bangsa yang dipilih langsung oleh rakyat Rusia setelah mencalonkan diri secara independen dalam pemilu presiden.
Artinya prinsip keadilan dan persamaan hak politik warga negara untuk memilih dan dipilih dalam demokrasi tidak boleh dibatasi baik oleh aturan ambang batas presiden maupun lembaga politik tertentu, kata Sultan.
Kendati demikian, Sultan menghormati ketentuan konstitusi yang mengatur pencalonan presiden hanya melalui partai politik. Meski demikian, ia menilai pembahasan calon presiden independen merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh pembentuk undang-undang, baik DPR maupun pemerintah.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Mahkamah Konstitusi yang secara perlahan namun berani menghapuskan pembatasan politik yang menghambat berkembangnya demokrasi dan memberikan hak politik yang sedikit lebih terbuka bagi warga negara dalam mencalonkan diri sebagai pemimpin nasional,” ujarnya.
Sultan juga berharap hak untuk memilih dan dipilih dapat terbuka lebih luas dan memenuhi rasa keadilan politik bagi masyarakat. Agar bangsa ini dapat menemukan pemimpin-pemimpin nasional yang lebih berkualitas dari waktu ke waktu.
“Sulit bagi bangsa ini untuk mencapai demokrasi yang berkualitas dan menemukan kepemimpinan nasional yang utuh jika kita tidak menyiapkan lembaga demokrasi alternatif selain partai politik dalam menentukan hal-hal mendasar dalam negara kita. Sementara itu, banyak partai politik yang belum sepenuhnya bersedia melakukan demokratisasi. di dalam partai,” tegasnya.
(rca)