Suarainspiratif.com,
Jakarta (ANTARA) – Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari memandang pesta olahraga Asia Tenggara SEA Games bukan satu-satunya indikator untuk mengukur prestasi olahraga Indonesia.
Menurut Oktohari, SEA Games lebih tepat dijadikan sebagai parameter awal untuk menilai kemajuan pembinaan atlet Indonesia, sebelum menghadapi event yang lebih besar, seperti Asian Games, Kejuaraan Dunia, dan Olimpiade.
Pria yang akrab disapa Okto ini menjelaskan, SEA Games yang melibatkan 11 negara kawasan Asia Tenggara memang penting, namun tidak bisa dijadikan satu-satunya tolok ukur dalam menilai keberhasilan olahraga Indonesia di kancah internasional.
“SEA Games adalah Southeast Asia Games yang mana Indonesia bersaing dengan negara-negara ASEAN. Kita tidak bisa melebih-lebihkan SEA Games karena masih banyak target yang lebih besar di depan mata. Misalnya saja Asian Games yang melibatkan lebih banyak negara, atau event-event dunia lainnya. cakupannya lebih luas,” kata Oktohari saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Baca juga: SEA Games Thailand 2025 akan mempertandingkan 50 cabang olahraga
Okto menegaskan, SEA Games harus dijadikan sebagai “kasus ujiatau uji coba bagi para atlet, untuk melihat apakah pengembangan prestasi yang dilakukan selama ini sudah dilakukan secara serius dan maksimal.
“Kami menjadikan SEA Games sebagai parameter awal, apakah pengembangan prestasi dilakukan secara serius atau perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut,” kata Okto.
Menurutnya, meski SEA Games merupakan ajang penting, namun peringkat akhir atau posisi Indonesia di SEA Games tidak bisa menjadi acuan satu-satunya.
“Saat ini kita harus fokus pada event yang lebih besar dan menentukan seperti Asian Games, Kejuaraan Dunia, dan terakhir Olimpiade,” jelas Okto.
Saat ditanya mengenai keikutsertaan Indonesia di 50 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di SEA Games Bangkok 2025, Okto mengungkapkan, hal tersebut masih dalam pembahasan dengan seluruh pemangku kepentingan.
Menurut dia, kebijakan mengenai keikutsertaan olahraga di ajang internasional akan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi masing-masing cabang olahraga.
“Olahraga membutuhkan biaya yang cukup besar, dan kita tidak boleh boros tanpa mempertimbangkan prestasi yang ingin kita capai,” kata Okto.
“Misalnya, cabang olahraga yang fokus pada Olimpiade tentu berbeda dengan olahraga non-Olimpiade. Itu semua perlu penanganan khusus, karena setiap cabang memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda-beda.”
Baca juga: Mobile Legends Kembali Berlaga di SEA Games Thailand 2025
Baca juga: KOI Adakan Bincang-bincang dengan Para Olympian untuk Dongkrak Semangat Atlet Muda
Reporter: Arindra Meodia
Redaktur: Irwan Suhirwandi
Hak Cipta © ANTARA 2024