Suarainspiratif.com,
.
Konjen RI Los Angeles Purnomo A. Chandra (keenam dari kiri) memotong pita menandai pembukaan resmi Kongres IMSA-MISG di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Foto/Ist
Kongres yang dilaksanakan pada 25-29 Desember 2024 ini mengusung tema “Resilience through Faith: Humanity in Action”. Sebanyak 21 pembicara yang diundang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Amerika Serikat. Termasuk Ustaz Das'ad Latif yang didatangkan khusus dari Indonesia.
Dalam konferensi ini, para peserta diajak untuk merefleksikan bagaimana umat Islam di dunia hidup dalam lingkungan yang semakin sulit dan penuh permusuhan terhadap umat Islam.
Di akhir kongres, para peserta diharapkan tidak hanya menunjukkan kesabaran dan ketekunan, namun juga ketangguhan serta kemampuan beradaptasi dan pulih dari tantangan dan kesulitan dengan bertawakal pada rencana Allah SWT.
Melalui diskusi dan program edukasi, Kongres 2024 memberikan alat konkrit bagi para peserta untuk meningkatkan prestasi pribadi, memperkuat komunitas, dan menyemangati sesama Muslim di Amerika Serikat.
Selain menebar kemaslahatan, berperan aktif bagi kemanusiaan, khususnya membantu saudara-saudara muslim yang tertindas di Gaza, Suriah dan wilayah konflik lainnya di dunia.
Konjen RI Los Angeles, Purnomo A. Chandra membuka resmi Kongres IMSA-MISG 2024 di Hilton Phoenix Tapatio Cliffs Resort, Phoenix, Arizona, Amerika Serikat.
Pemkaan dihadiri Atase Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Diah Ayu Maharani, Menteri Kedutaan Besar Malaysia Samsul Kahar bin Kamaruddin, Presiden IMSA Aria Novianto, Presiden MISG Zabidi Yusoff, Amirah Muktamar dari IMSA Yolla Indria, Amirah Muktamar dari MISG Nazirah, Amir Muktamar dari IMSA Rizal Hariadi, Amir Muktamar dari MISG Zulkifly Yusuf.
Purnomo A. Chandra mengapresiasi pentingnya peran IMSA dan MISG sebagai wadah pembelajaran, persahabatan dan penguatan keimanan umat Islam di Amerika Serikat. Sebagai kelompok minoritas, keberadaan organisasi seperti ini menjadi pilar utama dalam menjaga nilai-nilai dan keimanan Islam.
“Saya kira tema Kongres ‘Resilience through Faith: Humanity in Action’ sangat tepat untuk memberikan kita semua amunisi menghadapi berbagai tantangan sebagai warga minoritas di Amerika,” kata Purnomo dalam keterangannya kepada SINDOberita, dikutip Selasa (7/1/2025).
Presiden IMSA, Aria Novianto mengajak peserta konferensi untuk melanjutkan perbincangan mengenai ketidakadilan yang terjadi di dunia. Hal ini tidak hanya akan menumbuhkan kesabaran dan ketekunan tetapi juga kemampuan beradaptasi dan pulih dari tantangan dan kesulitan dengan bertawakal pada rencana Allah SWT.
“Meskipun Gaza hampir hancur total dan kenyataan yang dihadapi warga Palestina benar-benar tidak manusiawi, kita masih bisa melihat dengan jelas adanya harapan pada mereka. “Untuk menjadi umat yang paling dicintai Allah, harapan tersebut harus diwujudkan dalam bentuk pengabdian dan bantuan kepada sesama,” kata Aria Novianto.
Ia mengingatkan kepada para peserta Kongres 2024, warga IMSA dan seluruh yang hadir bahwa orang yang mampu mengatasi kesulitan dan terus bertekun demi keridhaan Allah SWT akan lebih tinggi derajatnya dibandingkan orang yang diuji dengan kemudahan.
“Orang yang mengalami kesulitan berat namun tetap berkarya dalam pengabdian untuk memohon keridhaan Allah, akan mengalami pertumbuhan yang tidak dapat dicapai oleh orang yang diuji dengan mudah. Bukti nyata dari hal tersebut adalah Nabi Muhammad SAW terlahir sebagai anak yatim, kehilangan dan menguburkan seluruh anaknya semasa hidupnya kecuali satu, ditolak dan difitnah oleh sebagian keluarganya sendiri, hingga terpaksa meninggalkan kampung halamannya. Namun, dia tetap mengabdi kepada Tuhannya dan mengabdikan hidupnya untuk rakyatnya,” ujarnya.
Padahal Ustaz Das'ad Latif yang baru pertama kali hadir pada KTT 2024 memberikan dampak tersendiri.
“Kongres ini akan mengobarkan semangat Indonesiaisme, dengan meningkatkan ilmu agama, Insya Allah bangsa kita akan terhormat. Karena jika pendatang beragama dengan baik, maka mereka akan menunjukkan perilaku yang baik pula,” kata Ustaz Das'ad Latif.
Sementara itu, salah satu pembicara konferensi, Imam Shamsi Ali, menilai Kongres IMSA MISG berkembang semakin baik, selain dari jumlah peserta yang semakin meningkat (dari 300 peserta pada tahun 1988), juga kualitas acara, pembicara yang diundang, serta kualitas acara. acara untuk generasi muda sangat bagus.
“Kongres 2024 menjawab tantangan situasi ini, sesulit apapun keadaannya, kita akan melewatinya jika kita menghadapinya dengan iman, yakin bahwa Allah SWT beserta kita. Kekuatan kita sebenarnya ada pada Allah SWT,” tegas Imam Shamsi Ali yang sehari-hari menjabat sebagai Presiden Yayasan Nusantara di New York City.
“Saat ini umat Islam di dunia sedang menghadapi berbagai macam cobaan dan tantangan. terutama apa yang terjadi sekitar setahun terakhir ini di Timur Tengah, khususnya di Gaza. “Kesusahan, kesedihan dan rasa sakit mereka adalah penderitaan kami,” katanya.
Kongres IMSA-MISG tahun 2024 meraih jumlah peserta terbanyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1998. Peserta Kongres adalah warga negara Indonesia beragama Islam dan diaspora Indonesia dan Malaysia yang sebagian besar berasal dari Amerika dan Kanada.
(shf)