Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan memastikan Presiden Prabowo Subianto akan mempertimbangkan kondisi daya beli masyarakat saat memutuskan menetapkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% pada Januari 2025.
Yang pasti pemerintah melihat ada pelemahan daya beli, itu kita laksanakan, kata Luhut usai menghadiri Rapat Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Jakarta, dikutip Sabtu (30/11/2024). .
Untuk itu, dia menegaskan, saat ini pemerintah sedang gencar membahas berbagai opsi kebijakan menyikapi kenaikan tarif PPN yang diamanatkan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) untuk berlaku paling lambat Januari 2025.
Namun, dia belum bisa merinci opsi apa saja yang akan diambil pemerintah. Menurut dia, Prabowo sendiri yang akan memutuskan apakah tarif PPN baru sebesar 12% akan tetap berlaku pada Januari 2025 atau justru ditunda setelah program bansos dilaksanakan untuk memastikan daya beli masyarakat tidak semakin terpuruk.
Jadi sedang diproses, diadakan rapat, dibicarakan, tapi kita sudah punya formatnya. Biar nanti diputuskan setelah rapat, kata Luhut.
Beberapa hari sebelumnya, usai memenuhi hak pilihnya pada Pilkada 27 November 2024, Luhut menilai Prabowo kemungkinan besar akan menunda kenaikan tarif PPN menjadi 12% hingga program bantuan sosial bagi masyarakat berupa listrik langsung. subsidi untuk rumah tangga yang menggunakan 1.200-1.300 watt telah terealisasi.
Sementara itu, Ketua Komisi
“Tapi kalau seperti itu berarti pemerintah sedang melakukan excersice. Intinya hampir setiap hari pemerintah membahas segala kemungkinan terkait, bukan hanya PPN, banyak hal,” kata Misbakhun.
Ia pun mengaku sudah berbicara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait PPN 12% saat menghadiri PTBI 2024. Ia mengatakan, Sri Mulyani meyakinkan bahwa pemerintah memperhitungkan seluruh aspirasi masyarakat yang banyak bermunculan di Indonesia. respon terhadap tarif PPN menjadi 12%.
Tadi saya ngobrol sendiri dengan Bu Sri Mulyani, saya tidak mau membeberkan apa-apa, tapi pemerintah sangat serius membicarakan semua pandangan masyarakat. Itu yang bisa saya sampaikan. Dan saya bilang, Bu, tolong diskusikan dengan Ibu Sri Mulyani. pemerintah, kami memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk melaksanakan excersice “sampai 1 Januari 2025,” kata Misbakhun.
Sementara itu, Sri Mulyani sendiri masih bungkam saat ditanya wartawan apakah PPN 12% akan tetap diterapkan pada Januari 2025 atau ditunda. Ia hanya sesekali mendongak dan tersenyum kepada wartawan saat ditemui usai mengikuti PTBI 2024.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara hanya menjawab singkat saat ditanya hal serupa. “Kita lihat saja nanti,” katanya.
(luar biasa/luar biasa)
Artikel Berikutnya
Video: PPN 12% Januari 2025, Apa Urgensinya?