Suarainspiratif.com,
Makassar (ANTARA) – Akademisi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Ihyani Malik menilai keterlibatan masyarakat dan swasta menjadi kunci suksesnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 190 titik di 26 provinsi Tanah Air.
“Keterlibatan masyarakat dan swasta dapat menjadi kunci keberhasilan program ini,” kata Pakar Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unismuh Makassar saat meninjau pelaksanaan MBG di Makassar, Rabu.
Ia mencontohkan, di pedesaan, masyarakat bisa mengatur penyiapan pangan secara mandiri sehingga mengurangi ketergantungan terhadap distribusi dari luar.
Selain itu, sinergi dengan perguruan tinggi, media, dan komunitas lokal dinilai penting untuk mengawal pelaksanaan program ini.
“Kolaborasi ini akan memastikan program berjalan dengan baik,” ujarnya.
Baca juga: PB IDI: Prioritaskan Daerah 3T dalam Program MBG
Ia memastikan Sulsel dan daerah lainnya ingin program MBG berjalan sukses dan lancar.
Dikatakannya, program tersebut patut diapresiasi meski baru berjalan beberapa hari, namun perlu evaluasi dan penyesuaian agar pelaksanaannya optimal di seluruh daerah.
Menurutnya, ada berbagai tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan program andalan Presiden Prabowo Subianto, terutama terkait kesiapan infrastruktur dan anggaran.
Ia mengatakan, infrastruktur di sejumlah daerah, terutama di daerah terpencil, belum memadai untuk mendukung pemerataan pangan.
“Di daerah terpencil, tantangan distribusi pangan menjadi sangat krusial,” ujar perempuan yang kini menjabat Dekan FISIP Unismuh Makassar ini.
Baca juga: Pelajar di Makassar Diberi Hadiah Makan Makanan Program MBG
Selain itu, anggaran sebesar Rp10 ribu per anak dinilai belum cukup untuk menyediakan menu yang memenuhi standar gizi, terutama di daerah dengan harga bahan pokok yang tinggi.
“Dengan Rp10.000, bagaimana kami bisa menyediakan nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan susu?” katanya.
Ketimpangan harga bahan pokok antar daerah juga menjadi sorotan.
Ia menyarankan subsidi silang sebagai solusi untuk membantu daerah yang biaya produksinya lebih tinggi.
Evaluasi berkelanjutan
Di sisi lain, pemerintah daerah diminta lebih berperan aktif dalam pelaksanaan program, meski kesiapannya masih dipertanyakan besar.
Baca juga: KPAI berkoordinasi dengan K/L untuk memastikan Makan Gratis Bergizi tepat sasaran
“Tidak cukup hanya menjalankan instruksi pusat. “Pemerintah daerah harus memastikan program ini berjalan dengan baik,” tegasnya.
Terkait hal itu, lanjutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada pengawasan ketat dan sinergi berbagai pihak.
Pengawasan diperlukan untuk memastikan penggunaan anggaran secara optimal dan menu yang disajikan memenuhi standar gizi.
“Program ini menggunakan uang negara. “Jadi harus ada mekanisme pengendalian yang jelas,” ujarnya.
Ia juga menambahkan pentingnya evaluasi berkelanjutan untuk memperbaiki kekurangan yang muncul selama pelaksanaan program.
Baca juga: Menag tegaskan pemerintah menerapkan prinsip keadilan dalam program MBG
Reporter: Suriani Mappong
Redaktur: Edy Sujatmiko
Hak Cipta © ANTARA 2025