Suarainspiratif.com,
Negara-negara mayoritas Muslim lainnya kerap datang ke Indonesia untuk belajar menjaga keharmonisan. Ini adalah aset terbesar kami.
Makassar (ANTARA) – Menteri Agama RI Nasaruddin Umar meminta tokoh agama kritis namun memastikan tidak mudah terprovokasi karena tokoh agama adalah kunci keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di sini peran penting tokoh agama adalah menjaga kerukunan umat beragama sebagai kunci utama keutuhan NKRI, kata Nasaruddin di Makassar, Jumat.
Pada Temu Tokoh Agama dan Pembinaan ASN Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Menag mengingatkan bahaya provokasi yang dapat merusak kerukunan umat beragama.
Menurutnya, ada pihak-pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan perbedaan untuk memecah belah bangsa.
Baca juga: Kemenag buka program PPG untuk 269 ribu guru mulai Maret 2025
Baca juga: Menteri Agama Tetapkan Kabupaten Wajo Tuan Rumah MQK 2025
“Satu-satunya cara untuk menghancurkan Indonesia adalah dengan mengadu domba umat beragama. “Kalau kita solid, tidak ada kekuatan yang bisa memecah belah NKRI,” kata Nasaruddin.
Menag juga mengimbau masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan provokasi yang berpotensi memecah belah persatuan.
“Hati-hati, jangan sampai dimanipulasi oleh kekuatan-kekuatan yang ingin menghancurkan Indonesia. “Kerukunan umat beragama menjadi kekuatan utama bangsa ini,” ujarnya.
Menag menyampaikan, Indonesia merupakan negara mayoritas Muslim paling stabil di dunia. Kerukunan umat beragama menjadi faktor utama yang membuat Indonesia mampu bertahan dari berbagai tantangan, termasuk krisis ekonomi dan konflik politik.
“Negara-negara mayoritas Muslim lainnya kerap datang ke Indonesia untuk belajar menjaga keharmonisan. Ini adalah aset terbesar kami. “Selama umat beragama bersatu, Indonesia akan tetap kuat,” ujarnya.
Ia lantas mengajak seluruh pemuka agama untuk terus menjaga persatuan dan tidak mudah menyudutkan satu sama lain.
Dengan menjaga kerukunan, Indonesia tidak hanya menjadi model kerukunan umat beragama di dunia, tetapi juga menjaga kekokohan dan harkat dan martabat NKRI.*
Baca juga: Menag Tekankan Pentingnya Efisiensi Penggunaan Biaya Haji
Baca juga: Menag Sebut Wacana Libur Sekolah Saat Ramadhan Masih Dikaji
Reporter: Suriani Mappong
Redaktur : Erafzon Saptiyulda AS
Hak Cipta © ANTARA 2025