Suarainspiratif.com,
Jakarta (ANTARA) – Ketua King Faisal Center for Islamic Research and Studies (KFCRIS) Pangeran Turki AlFaisal menyoroti perlunya reformasi di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
“Sangat penting bagi kita untuk menciptakan dunia yang lebih baik dengan terlebih dahulu melakukan reformasi pada lembaga-lembaga internasional kita, seperti Dewan Keamanan PBB,” kata Pangeran AlFaisal dalam Sidang Panel Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) yang diadakan oleh Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia. Indonesia (FPCI ) di Jakarta, Sabtu (30/11).
Ia meyakini DK PBB perlu direformasi karena badan tersebut tidak mewakili aspirasi miliaran orang di seluruh dunia.
Ketimpangan aspirasi tersebut terlihat dari tidak adanya perwakilan India, Asia Tenggara, Amerika Latin, dan dunia Arab di Dewan Keamanan PBB.
“Jadi, Dewan Keamanan PBB perlu direformasi agar bisa melibatkan semua orang yang berhak terwakili di badan luar biasa ini,” ujarnya.
Langkah penting lainnya untuk menciptakan dunia yang lebih baik, menurutnya, adalah perlunya mengekang kemungkinan terjadinya Perang Dunia III.
“Kita sebenarnya tidak membutuhkan Perang Dunia III untuk menciptakan tatanan internasional yang baru,” katanya.
Untuk itu, negara-negara yang tergolong middle power dan negara-negara yang sedang berkembang pesat (emerging power), kata dia, mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendorong keseimbangan tatanan internasional yang menurutnya saat ini sedang rusak.
“Jadi, peristiwa seperti perang di Ukraina dan perang di Timur Tengah harusnya bisa diatasi lebih cepat dibandingkan apa yang dilakukan di Dewan Keamanan PBB,” ujarnya.
Sedangkan CIFP sendiri merupakan festival diplomasi tahunan yang diselenggarakan oleh FPCI sejak tahun 2015, dan menjadi ajang pertemuan para pemangku kebijakan luar negeri dari seluruh Indonesia dan dunia, yang pada tahun ini diikuti lebih dari 11 ribu peserta.
Baca juga: FPCI: Diplomasi RI Harus Prinsip, Bebas dari Kepentingan Politik Sesaat
Baca juga: FPCI: Diplomasi Indonesia Harus Tetap Setia untuk Asia Tenggara
Baca juga: FPCI: Kunjungan Prabowo Sinyal Indonesia Siap Jadi Pemain Dunia
Wartawan: Katriana
Editor: Guido Merung
Hak Cipta © ANTARA 2024
