Suarainspiratif.com,
Program Genting digagas sebagai penyempurnaan langkah pencegahan dan penanganan stunting berdasarkan data penerima manfaat
Karawang (ANTARA) – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji mengatakan mengandalkan data penerima manfaat menjadi kunci penerapan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) pada anak. target.
Jadi kepastian program ini adalah data, kekuatan kita adalah data. Jadi hari ini data kita yang mau diintervensi sudah jelas namanya siapa, daerah mana, alamat mana, siapa yang mengintervensi, kata Wihaji saat ditemui dalam peluncuran program tersebut. Acara Genting di Karawang, Jawa Barat pada Kamis.
Baca juga: Mendukbangga: Program Genting Capai 11.207 KRS
Usai dievaluasi, ia menyoroti selama ini terdapat tumpang tindih upaya penanganan stunting. Selain itu, ia juga menilai penanganan stunting yang tidak berpedoman pada data terintegrasi dalam pelaksanaannya berisiko tidak tepat sasaran.
Oleh karena itu, program Genting digagas sebagai penyempurnaan langkah pencegahan dan penanganan stunting berdasarkan data penerima manfaat.
“Evaluasinya tumpang tindih dan tidak tepat sasaran. Makanya hari ini kita menyempurnakan bagian dari Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting yang berdasarkan nama, berdasarkan alamat. Siapa yang mau jadi orang tua asuh, siapa yang mau jadi anak angkat, semuanya jelas.
Wihaji menjelaskan, program Genting menyasar ibu hamil, ibu yang memiliki balita atau sedang menyusui, balita usia 0-23 bulan, dan balita usia 24-59 bulan dengan target mencapai 1 juta KRS. Pelaksanaan program ini dilakukan secara mandiri oleh mitra, difasilitasi oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKLB) dan/atau kader BKKBN.
Baca juga: Mendukbangga: Makan Gratis Biayanya Rp 10 Ribu/porsi, Cukup Penuhi Gizi
Mitra dapat memilih pilihan kegiatan penyaluran bantuan pada program ini, yaitu penyaluran bantuan gizi 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Selain itu, terdapat pilihan bantuan non-gizi yang meliputi perbaikan toilet dan rumah layak huni serta penyediaan air bersih.
Program Genting juga dapat dilaksanakan melalui kegiatan edukasi terkait pencegahan dan penanganan stunting. Pelaksanaan program ini dilakukan secara mandiri oleh mitra, difasilitasi oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKLB) dan/atau kader BKKBN.
“Mohon juga diberikan ruang untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil yang mungkin mempunyai keinginan yang baik, semangat yang baik, namun karena kurang pendidikan maka berpotensi terjadinya stunting,” ujarnya.
Baca juga: Mendukbangga Jelaskan Implementasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting
Wartawan: Farhan Arda Nugraha
Redaktur: Sambas
Hak Cipta © ANTARA 2024