Suarainspiratif.com,
Kita akui semua penyakit menular bisa diobati paling cepat dan efektif jika sudah ada vaksinnya, sama seperti pada masa COVID-19 lalu, penyakit ini juga terhenti karena ada vaksinnya.
Jakarta (ANTARA) – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sangat optimistis penyakit Tuberkulosis (TBC) dapat dihentikan penyebarannya pada tahun 2029 melalui berbagai strategi yang telah disiapkan, salah satunya dengan memberikan vaksin kepada masyarakat untuk memutus rantai penularan. penyakit TBC di masyarakat.
“Kita akui semua penyakit menular paling cepat dan efektif diobati begitu ada vaksinnya, seperti dulu COVID-19 juga terhenti karena ada vaksinnya,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melalui konferensi video pada dialog tersebut. “Lestarikan Bersama: Kisah Inspiratif Dari Lapangan” di Jakarta, Jumat.
Menkes mencontohkan ketika Indonesia sedang dilanda COVID-19, yang mana saat itu vaksin menjadi salah satu rujukan paling tepat untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.
Tak hanya itu, kata dia, berbagai kegiatan edukasi juga sangat penting untuk dikomunikasikan kepada masyarakat mengenai hidup sehat, penggunaan masker, dan menjaga jarak dengan orang lain.
Baca juga: Menkes: Untuk mengakhiri TBC pada tahun 2030, diperlukan vaksin pada akhir tahun 2028
“Kita ajarkan cara cuci tangan, 3M, jaga jarak, cuci tangan, dan juga pakai masker. Itu edukasi tentang kebiasaan yang kita lakukan untuk memberantas COVID-19 di Indonesia,” kata Menkes.
Pada akhirnya, lanjutnya, COVID-19 akan berhenti ketika masyarakat diberikan vaksin secara merata dan lengkap. Menurutnya, hal ini juga bisa dilakukan untuk penyakit TBC di Indonesia, agar masyarakat bisa hidup lebih tenang dan nyaman.
“Tapi itu adalah vaksinnya memainkan peran yang sangat signifikan untuk mengurangi penyebaran penyakit menular. “Apakah itu COVID, apakah itu malaria atau tuberkulosis,” kata Menkes.
Baca juga: Menkes Sebut Indonesia Lakukan Tiga Tes Vaksin TBC
Dengan cara ini, kata dia, target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengakhiri kasus TBC pada tahun 2030 dapat tercapai. Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bisa menargetkan hal tersebut bisa terlaksana pada tahun 2029.
“Target WHO untuk memberantas TBC adalah tahun 2030, sehingga pada tahun 2029 kita berharap bisa teratasi,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Sekadar informasi, Laporan TBC Global tahun 2023 menyebutkan terdapat 1.060.000 kasus baru TBC di Indonesia, dimana sekitar 30.000 di antaranya merupakan kasus TBC yang resistan terhadap obat.
Tahun lalu, Indonesia berhasil menemukan sekitar 821.000 kasus baru TBC atau sekitar 78 persen dari laporan Global TBC Report.
Baca juga: Indonesia dorong percepatan pemberian vaksin TBC terbaru
Wartawan: Chairul Rohman
Redaktur: Risbiani Fardaniah
Hak Cipta © ANTARA 2024