Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Pemerintah Indonesia “lega” karena usulan keanggotaan Indonesia telah diterima resmi oleh kelompok BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dengan resminya Indonesia menjadi anggota kelompok BRICS, berbagai dampak positif akan dinikmati negara.
Jadi tidak apa-apa, karena artinya dengan berbagai negara di Global South kita sudah masuk klubnya, kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Airlangga mengatakan, dampak positif yang ingin dicapai Indonesia dengan bergabung dalam organisasi negara berkembang adalah memperluas akses pasar ekspor dan membuka lebih banyak pintu investasi.
“Dengan banyaknya negara yaitu Brazil, Rusia, India dan China, akses perdagangan dan investasi akan semakin terbuka,” tegasnya.
Seperti diketahui, pengumuman diterimanya Indonesia menjadi anggota BRICS dilakukan oleh pemegang Presidensi BRICS saat ini, yakni Brazil.
BRICS didirikan pada tahun 2009 oleh Brazil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan (Afrika Selatan/Afrika Selatan). Dengan bergabungnya RI, BRICS mempunyai 11 anggota yaitu Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA). Sedangkan mitra BRICS saat ini adalah Türkiye, Aljazair, Belarus, Kuba, Bolivia, Malaysia, Uzbekistan, Kazakhstan, Thailand, Vietnam, Nigeria, dan Uganda.
Guru Besar Hukum Internasional UI sekaligus Rektor Universitas Jenderal A. Yani, Prof Hikmahanto Juwana mengingatkan, selain membuka berbagai dampak positif ketika RI bergabung dengan BRICS, sebenarnya masih ada konsekuensi yang harus diwaspadai. Ia merujuk pada kebijakan tarif Donald Trump, di mana pengusaha asal New York itu sempat sesumbar akan menghukum negara-negara BRICS jika nekat melakukan dedolarisasi.
“Jangan sampai fasilitas yang selama ini diperoleh Indonesia di AS dicabut. Misalnya tekstil kita,” ujarnya.
(arj/mij)
Artikel Berikutnya
Ada blok besar China dan Rusia, Prabowo sangat ingin RI bergabung dengan geng BRICS
