Suarainspiratif.com,
Karena pertaniannya akan luas, pertanian padi, pertanian jagung, pertanian perkebunan
Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan mengambil langkah cepat dan strategis untuk mewujudkan target swasembada pangan pada tahun 2027, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk ketahanan pangan nasional.
Salah satu upaya yang dilakukan Menko Pangan adalah dengan mengumpulkan para menteri di bidang pangan seperti Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono serta pihak terkait lainnya dalam Rapat Koordinasi Terbatas Tingkat Menteri. untuk Sektor Pangan.
Pertemuan yang digelar di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jakarta, Kamis, berlangsung tertutup.
Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan, pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan, pertama, setiap desa di seluruh Indonesia akan memiliki satu orang penyuluh pertanian.
“Karena pertaniannya akan luas, pertanian padi, pertanian jagung, pertanian perkebunan. Nanti ada kelapa, kopi, coklat, dan lain-lain, serta hortikultura. Petani kita harus diajari cara menggunakan pupuk, cara menggunakan bibit yang baik, dan cara penggunaan bibit yang baik. seterusnya,” kata Zulhas.
Kemudian disepakati kewenangan pengelolaan penyuluh pertanian lapangan (PPL) ditarik ke tingkat pusat. Penyuluh pertanian yang tersebar di seluruh Indonesia akan berada di bawah pengelolaan Kementerian Pertanian (Kementan).
Lebih lanjut, Zulhas mengungkapkan poin kedua yang dihasilkan dari pertemuan tersebut adalah Kementerian Pertanian bisa saja membangun jaringan irigasi jika pemerintah daerah (Pemda) tidak mampu melaksanakannya karena keterbatasan anggaran.
“Irigasi 1.000 dan di bawah 3.000 itu tanggung jawab daerah, kalau tidak diselesaikan ada data dari Mentan, Mentan punya kapasitas pusat, karena ini fokus swasembada pangan, maka Bisa dilakukan oleh pusat, dan akan diatur dengan Keputusan Presiden,” kata Zulhas.
Dikatakannya, poin ketiga yang disepakati dalam pertemuan tersebut adalah Indonesia tidak lagi mengimpor garam konsumsi pada tahun 2025. Bahkan, hal serupa juga akan diterapkan pada industri garam dalam dua tahun ke depan.
“Ketiganya sudah kita putuskan, nanti akan diselaraskan,” kata Zulhas.
Ia menyatakan, pemerintah terus bekerja keras untuk mempercepat target swasembada pangan yang sebelumnya ditetapkan pada tahun 2028 menjadi tahun 2027.
Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang telah menyampaikan komitmen tersebut di berbagai forum internasional, seperti APEC dan G20. “Jadi waktu kita sangat singkat, besok sudah tahun 2025,” tegas Zulhas.
Dengan sisa waktu hingga tahun 2025, pemerintah yakin mampu mewujudkan swasembada beras, jagung, dan garam konsumsi sebelum tahun 2027 melalui kerja keras dan sinergi seluruh pihak terkait.
“Kita yakin, yakin, kita bersatu, kita semua bekerja keras, semoga Insya Allah sebelum tahun 2027 kita bisa swasembada minimal beras, jagung, dan garam konsumsi,” kata Zulhas.
Baca juga: Zulhas Minta Masyarakat Tak Khawatir dengan Stok Pangan Jelang Akhir Tahun
Baca juga: Menko Pangan: Kewenangan penyuluh pertanian ditarik ke pusat
Wartawan: Muhammad Harianto
Redaktur: Ahmad Wijaya
Hak Cipta © ANTARA 2024