Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Kembalinya Donald Trump untuk menjadi presiden Amerika Serikat (AS) dengan kebijakan perdagangannya yang agresif memicu keprihatinan global. Kali ini, Trump mulai menerapkan peningkatan tarif impor pada barang -barang dari Kanada, Meksiko dan Cina. Kebijakan ini segera memicu pertanyaan tentang dampaknya pada negara lain, termasuk Indonesia.
Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso juga berbicara. Menurutnya, Indonesia harus tetap waspada meskipun belum terpengaruh secara langsung.
“Kami sekarang adalah surplus nomor satu di Amerika, nomor dua di India. Jadi, ya kami harus berhati -hati untuk tidak mendapatkan bea impor tambahan,” kata Buda ketika bertemu di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (5/2/2/ 2025).
Untuk mengantisipasi hal ini, Buda menekankan, kunci untuk menjaga stabilitas ekspor Indonesia ke AS adalah dengan mendiversifikasi produk. Dia menyadari bahwa kebijakan Trump ditujukan untuk menarik industri kembali ke Amerika, sehingga barang impor dapat terpengaruh.
“Yang penting sekarang adalah seperti ini, tepat jika Trump menginginkan industri di sana. Jadi, kita harus melakukan diversifikasi produk, terutama produk yang tidak diproduksi di sana,” jelasnya.
Menurutnya, meskipun AS berencana untuk meningkatkan kapasitas industrinya, ia membutuhkan waktu. Oleh karena itu, Indonesia memiliki kesempatan untuk mempertahankan surplus ekspor.
“Jika mereka ingin memproduksinya juga membutuhkan waktu. Kita sekarang berbicara dengan pebisnis bagaimana kita memasuki diversifikasi produk. Kita harus mempertahankan surplus kita,” katanya.
Keanggotaan BRICS tidak menjadi masalah
Terkait dengan kekhawatiran atas keanggotaan Indonesia dalam BRIC (blok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) dapat memicu ketegangan dengan AS, Budi dengan santai menolak masalah ini.
“Tidak, tidak,” katanya secara singkat, menunjukkan bahwa pemerintah tidak melihat keanggotaan BRICS sebagai ancaman terhadap hubungan perdagangan Indonesia dengan AS.
(DCE)
Artikel berikutnya
Kantor Airlangga mulai bersiap -siap untuk efek barang -barang Cina AS