Suarainspiratif.com,
Jakarta (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengaku sudah berbagi dengan perwira tinggi dan menengah TNI tentang pengalamannya sebagai anggota Kabinet Merah Putih (KMP) dalam mewujudkan program prioritas di bidang perumahan.
Maruarar mengatakan dirinya mengikuti arahan kepemimpinan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
Ia berupaya mewujudkan konsep perumahan berkeadilan secara maksimal, namun tetap memaksimalkan anggaran yang ada meski jumlahnya terbatas.
Tentu kita harus mengambil langkah-langkah yang selalu disampaikan Pak Prabowo, kita harus punya target dan kita harus melakukan terobosan-terobosan. Kita terapkan efisiensi, antikorupsi, penghematan, kata Maruarar kepada wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan. Jakarta, Selasa.
Sementara itu, Maruarar menceritakan pengalamannya pada Gala Dinner Senior Management Course Universitas Pertahanan pada Senin (6/1) yang juga dihadiri oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Dalam kesempatan tersebut, Maruarar juga berpesan agar dalam mewujudkan pemerataan pembangunan perumahan, dirinya dan jajaran Kabinet Merah Putih selalu berkolaborasi secara solid.
Ia mengatakan, sebagai kementerian baru, Kementerian PKP pada tahun 2025 mengalami penurunan anggaran dari sebelumnya menerima Rp14 triliun pada tahun 2024 menjadi Rp5 triliun pada tahun ini.
Namun karena menerapkan prinsip kerja sama dengan kementerian dan lembaga lain, maka keterbatasan anggaran tidak menjadi kendala dalam mewujudkan program prioritas pembangunan perumahan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Maruarar menyampaikan salah satu contoh bukti kebijakan yang diambil melalui kolaborasi di bidang perumahan adalah terkait perpaTolong PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) untuk rumah harga sampai dengan Rp 2 miliar.
Kewenangan mengenai PPN DTP sektor perumahan, menurut Maruarar, bukan berada di bawah kementeriannya melainkan langsung berada di Kementerian Keuangan.
Contoh lain dari kolaborasi yang sukses adalah dmelihat dari dukungan percepatan pembangunan 3.000.000 unit rumah yang dilakukan Kementerian PKP bersama Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pekerjaan Umum untuk menghilangkan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan biaya PBG melalui penerbitan SKB.
Artinya di sini terlihat sangat solid hubungan antara kementerian dan arahan Pak Prabowo. Tidak ada ego sektoral. Bisa bersinergi. Dengan bantuan Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Dalam Negeri, mereka bisa .Dengan Menteri Keuangan bisa,” kata Maruarar.
Materi-materi tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran bersama para perwira TNI, khususnya dalam menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.
Hal ini juga sejalan dengan rencana Pemerintah untuk membentuk 100 batalyon infanteri teritorial untuk pembangunan pada tahun 2025.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam rapat kerja gabungan dengan Komisi I DPR RI, Senin (25/11/2024) menyatakan, pembentukan batalyon tersebut dilakukan untuk mempersiapkan diri. kekuatan lunak dan tidak hanya kekuatan keras.
Ia mengatakan, batalion pengembangan wilayah itu mempunyai unsur kompi peternakan, kompi perikanan, kompi pertanian, dan kompi kesehatan. Menurutnya, perusahaan tersebut akan membantu kesejahteraan masyarakat di kabupaten-kabupaten di Indonesia.
Wartawan: Livia Kristianti dan Mentari Dwi Gayati
Editor: Hisar Sitanggang
Hak Cipta © ANTARA 2025