Suarainspiratif.com,
ALJIR (ANTARA) – Modernisasi Tiongkok memberikan pelajaran berharga bagi negara-negara Selatan yang ingin melakukan pembangunan mandiri, kata seorang pakar Aljazair, seraya menggambarkannya sebagai jalan yang disesuaikan dengan realitas Tiongkok, berbeda dengan model Barat.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan Xinhua, Ismail Debeche, presiden Asosiasi Persahabatan Aljazair-Tiongkok, memuji model pembangunan Tiongkok yang berkualitas tinggi, terutama fokus negara pada pendekatan yang seimbang dan terlokalisasi serta pertumbuhan yang seimbang. didorong oleh inovasi.
Mengenai fokus Tiongkok pada pembangunan yang seimbang, Debeche mengatakan bahwa Tiongkok memprioritaskan pertumbuhan ekonomi seiring dengan keadilan regional, distribusi kekayaan, dan kesejahteraan rakyatnya.
Sebagai orang yang sering berkunjung ke Tiongkok, Debeche menyaksikan perkembangan negara tersebut, yang menurutnya meningkatkan kepuasan dan kebahagiaan warganya.
Dengan lanskap Tiongkok yang luas dan beragam, ia mengatakan Tiongkok mengadopsi strategi lokal untuk mendorong pembangunan dan “setiap wilayah membangun kekuatan uniknya.”
Provinsi Fujian di Tiongkok tenggara bisa menjadi contohnya. Menurut Debeche, wilayah pesisir provinsi ini memanfaatkan sumber daya perikanan yang melimpah untuk mengupayakan pembangunan ekologis dan ramah lingkungan.
Terkait kerja sama Aljazair-Tiongkok, Debeche menyoroti sejumlah capaian kerja sama Belt and Road Initiative (BRI), khususnya di bidang pembangunan infrastruktur, eksplorasi migas, dan proyek energi.
Debeche menganggap inovasi, khususnya di bidang teknologi, merupakan salah satu kekuatan pendorong pertumbuhan Tiongkok yang berkualitas tinggi.
“Saya mengunjungi kantor pusat Huawei di Shenzhen, dan kemajuan mereka di bidang kecerdasan buatan (AI) serta berbagai teknologi canggih lainnya memberikan kesan yang kuat bagi saya. Ini adalah bukti komitmen Tiongkok terhadap pembangunan berkualitas tinggi,” ujarnya.
Setelah mengunjungi kota-kota seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou dan Shenzhen, serta Provinsi Yunnan dan Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Debeche mengatakan dia “terkesan” dengan semangat kompetitif dan dinamis di seluruh Tiongkok.
“Dorongan untuk mencapai keunggulan ini mungkin menjadi sumber kemajuan ekonomi Tiongkok yang berkelanjutan,” katanya.
Terkait kerja sama Aljazair-Tiongkok, Debeche menyoroti sejumlah capaian kerja sama Belt and Road Initiative (BRI), khususnya di bidang pembangunan infrastruktur, eksplorasi migas, dan proyek energi.
Kedepannya, ia berharap dapat memperluas kolaborasi dalam modernisasi pertanian.
“Keahlian Tiongkok di bidang pengelolaan air, irigasi, dan reklamasi gurun memberikan wawasan berharga bagi Aljazair,” ujarnya.
Wartawan: Xinhua
Redaktur: Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025