Suarainspiratif.com,
.
Lokakarya Nu Ulama, Menag Memanggil Kurikulum Cinta Mencegah Anak Benci Perbedaan/Kementerian Agama
Kurikulum ini, kata Menteri Agama, akan mengajarkan bagaimana generasi berikutnya dapat menghargai keragaman, tidak hanya di permukaan, tetapi dengan perasaan cinta yang mendalam. '' Setiap guru agama harus mengajar agama dengan cinta. Kita tidak perlu menyatukan agama, tetapi yang penting adalah mengajarkan kebenaran masing -masing agama tanpa menanamkan kebencian terhadap yang berbeda, “dia menekankan.
Baca juga: 3 hari sebelum penutupan, 8.332 peziarah khusus untuk melunasi biaya ziarah
Menag menjelaskan, toleransi sejati adalah kunci untuk menghindari provokasi dan menciptakan perdamaian di masyarakat. Menurutnya, toleransi sejati dapat direalisasikan dengan mengajarkan nilai -nilai agama tanpa menyebarkan kebencian kepada pihak -pihak dari kepercayaan yang berbeda, tetapi dibangun atas dasar cinta dan saling menghormati.
“Jika kita menciptakan ikatan cinta sejak usia dini, akan lebih sulit bagi mereka yang ingin membagi bangsa ini untuk mempengaruhi anak -anak kita,” katanya.
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf menekankan pentingnya peran Nu Ulama dan administrator dalam memahami visi Pemerintah Republik Indonesia. “Posisi Nahdlatul Ulama adalah untuk memberikan diri mereka untuk berkontribusi pada upaya membuat visi ini benar -benar mencapai hasil yang diinginkan,” kata Gus Yahya, julukannya.
“Para sarjana Nahdlatul, para sarjana mereka, manajer mereka, perlu lebih memahami visi ini, sehingga mereka dapat memahami apa yang dapat dilakukan oleh ulama Nahdlatul untuk bangsa,” katanya.
(aww)