Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia -Stok motor listrik di tingkat produsen menumpuk hingga ribuan unit, karena kurangnya pembelian kendaraan roda dua yang bertenaga listrik di tengah-tengah masyarakat.
Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setyadi mengatakan, ribuan unit sepeda motor listrik yang ditumpuk adalah karena publik untuk menghentikan pembelian atau berhenti membeli.
Tindakan mengakhiri pembelian sepeda motor listrik yang dia katakan adalah karena publik menunggu keputusan pemerintah untuk melanjutkan subsidi pembelian motor listrik atau tidak, yang telah digunakan sejak 2024.
“Cukup banyak intinya, karena masyarakat dalam berhenti membeli untuk menunggu insentif subsidi,” kata Budi ketika bertemu di Departemen Koordinasi untuk Gedung Urusan Ekonomi, Jakarta, Senin (3/2/2025).
Budi menganggap, orang masih mengandalkan pembelian sepeda motor listrik dengan subsidi atau insentif dari pemerintah karena daya beli menurun.
“Jika kita melihat saat ini, daya beli rakyat juga menurun juga. Tapi mungkin sebagai penyebab utamanya adalah bahwa masyarakat sekarang berhenti karena menunggu keputusan pemerintah untuk memasukkan masalah subsidi ini atau kemudian insentif,” Kata Budi.
Pemerintah dan Aismoli sebenarnya telah mengadakan pertemuan terkait dengan keberlanjutan penyediaan insentif atau subsidi untuk pembelian sepeda motor listrik ini di Kantor Koordinatoratorium Urusan Ekonomi, Jakarta.
Tetapi dari pertemuan itu tidak ada keputusan akhir karena harus disertai dengan revisi perpres nomor 55 tahun 2019 mengenai percepatan program kendaraan listrik berbasis listrik berbasis baterai (KBLBB).
Wakil untuk Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan dan Pariwisata Ekonomi Ekonomi Rudy Salahuddin mengatakan, yang jelas adalah subsidi pembelian kendaraan listrik yang berupa Rp. 7 juta per unit akan berlanjut, tetapi untuk kuota dan diberlakukan masih harus menunggu Menteri Keuangan atau peraturan PMK.
“Kami masih menggunakan Rp. 7 juta, 2 -roda. Jadi kami berharap bahwa nanti jika misalnya ada aturan baru, itu masih merujuk pada Perpres,” kata Rudy.
(DCE)
Artikel berikutnya
Pengusaha memprotes subsidi sepeda motor listrik kuota dipotong oleh pemerintah