Perang Saudara Tetangga Indonesia Makin Panas, Militer dan Milisi Adu Drone

Redaksi

Suarainspiratif.com,




Jakarta, . Indonesia – Pertempuran antara junta militer dan sejumlah milisi etnis di Myanmar terus memanas. Terbaru, keduanya dikabarkan mulai melancarkan perang drone atau dengung satu dengan yang lain.

Mengutip AFPserangan pesawat tak berawak dianggap penting bagi keberhasilan pemberontak. Hal ini termasuk mendorong pasukan junta keluar dari sebagian besar wilayah Myanmar utara dekat perbatasan dengan Tiongkok.

Situasi ini mendorong militer untuk mengadopsi perlengkapan pejuang anti kudeta. Mereka menggunakan drone buatan Tiongkok dan Rusia untuk menjatuhkan mortir atau serangan artileri yang ditargetkan

“Kami sangat lemah dalam teknologi dan sangat menderita,” kata seorang perwira militer garis depan Myanmar AFPdikutip Jumat (10/1/2025).

“Kami kehilangan beberapa pos militer di wilayah tersebut karena pemboman drone. Sekarang kami juga menggunakan drone untuk melakukan serangan balik. Mereka menggunakan jammer besar untuk memblokir sinyal. Kami juga menggunakan jammer.”

Hal ini juga dibenarkan oleh Tentara Nasional Kayan (KNA). Komandan batalion di KNA, Ba Kone, mengatakan saat ini militer lebih banyak melancarkan serangan dengung.

“Terbang di ketinggian 1500 meter atau lebih, ketinggian yang jauh di luar jangkauan drone sipil, perangkat junta berada di luar jangkauan jammer KNA,” ujarnya.

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa kecuali bersembunyi di tempat yang aman.”

Para pejabat tinggi militer telah mengakui bahwa serangan pesawat tak berawak adalah kunci dalam serangan besar-besaran pemberontak pada tahun 2023 yang mendorong pasukan junta keluar dari ribuan kilometer persegi negara bagian Shan Utara.

Pada saat itu, pemimpin junta Min Aung Hlaing menuduh “para ahli drone asing” yang tidak disebutkan namanya membantu lawan mereka saat mereka menghadapi kemunduran paling signifikan sejak merebut kekuasaan.

Beijing sendiri telah lama menjadi sekutu utama junta. Peneliti Institut Perdamaian Amerika Serikat, Jason Tower, mengatakan ada 'semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa junta mendapatkan keuntungan dengung dari Tiongkok'.

Pada bulan November, selama perjalanan pertamanya ke Tiongkok, Min Aung Hlaing mengunjungi Drone Pemadam Kebakaran UAV Penerbangan Zhongyue di Chongqing dan 'mengamati drone canggih yang dibuat oleh perusahaan tersebut'.

Sumber militer Myanmar mengatakan persediaan drone mereka meningkat setelah perjalanan Min Aung Hlaing.

“Militer menjadi jauh lebih akurat dalam penggunaannya dengung ofensif,” kata Dave Eubank dari Free Burma Rangers, sebuah kelompok bantuan Kristen yang telah lama bekerja di daerah konflik di Myanmar.

Myanmar dilanda perang saudara sejak junta militer pimpinan Min Aung Hlaing melakukan kudeta terhadap pemerintahan sipil pada Februari 2021. Kudeta yang terjadi pada Februari 2021 memicu reaksi besar masyarakat, dengan demonstrasi besar-besaran menentangnya, yang kemudian dibubarkan secara brutal.

Hal ini kemudian memicu reaksi keras dari beberapa milisi etnis di Negeri Seribu Pagoda. Mereka mulai melancarkan perlawanan terhadap rezim junta yang dianggap tidak demokratis.

Serangan ini sendiri berhasil membuat junta mundur di sejumlah daerah. Namun, belum ada tanda-tanda Min Aung Hlaing akan mundur dari kekuasaan.

(untung/untung)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Junta Myanmar Akan Membebaskan 5.864 Tahanan Termasuk 180 Orang Asing



Artikel Berikutnya

Perang Saudara Picu 'Gaza Baru' di Negara Tetangga Republik Indonesia, Umat Islam Dibantai


Also Read

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy kuy