Suarainspiratif.com,
Situbondo (ANTARA) – Karna dan Rio mencontohkan sikap lega para kontestan pemilihan umum daerah (Pilkada) yang mengakhiri pertandingan dengan damai.
Yusuf Rio Wahyu Prayogo yang pada Pilkada 2024 berpasangan dengan calon wakil bupati Ulfiyah, pada Jumat (29/11/2024) pagi berangkat ke Pendopo Aryo Pemkab Situbondo untuk menemui Bupati petahana Karna Suwandi. Pada Pilkada tahun ini, Karna dan wakilnya Khoerani kembali maju sebagai kontestan.
Rio dan rombongan diterima Bung Karna, sapaan akrab Karna Suswandi, dengan senyum lebar. Berdasarkan hasil hitung cepat Pilkada 2024 di Situbondo, Jawa Timur, duet Rio dengan Ulfiyah mengungguli perolehan suara pasangan Karna Suswandi dengan Khoerani.
Rio yang mengenakan jas hitam datang dengan sikap hormat terhadap Karna. Setelah memegang tangan Karna, Rio menundukkan kepalanya dan mencium tangan saingannya itu. Rio tidak datang menemui pesaingnya seolah-olah dia adalah pemenang.
Bukan sekedar mencium tangan, kepala Rio yang masih tertunduk malah digerakkan menyentuh puncak dada kiri Karna, lalu diakhiri dengan menjabat tangan keduanya yang masih saling berpelukan. Berjabat tangan merupakan ungkapan kedekatan persaudaraan yang tidak dibuat-buat.
Banyak komentar positif yang dilontarkan masyarakat hingga pilkada di Situbondo yang kali ini hanya diikuti oleh dua pasangan, terbilang “keren” dan menyentuh hati masyarakat yang melihat momen pertemuan Karna-Rio, meski hanya sebatas itu saja. melalui video. Padahal, meminjam istilah anak milenial, adegan bertemunya hati itu “keren banget”. Video pertemuan tersebut kini tersebar luas di berbagai saluran media sosial.
Adegan ini tak meninggalkan sikap yang sebelumnya mereka berlomba-lomba merebut hati rakyat dan menduduki jabatan bupati. Sebagai sebuah kompetisi, hampir bisa dipastikan pada masa kampanye, sebelum pencoblosan, keduanya akan saling menggali kelemahan masing-masing. Bahkan mungkin saling “menyerang”.
Pada Jumat pagi yang penuh berkah itu atau 2 hari setelah pencoblosan, situasi politik di negeri ini menyuguhkan adegan penghormatan dari generasi muda kepada seniornya. Dari segi usia, Rio memang lebih muda dari Karna, begitu pula dari segi jabatan. Rio merupakan penerus Bung Karna sebagai Bupati Situbondo.
Sehari sebelumnya, Bung Karna juga menunjukkan sikap lega dengan memberikan ucapan selamat kepada pasangan calon Yusuf Rio Wahyu Prayoga dan Ulfiyah, usai hasil hitung cepat pilkada, perolehan suara pasangan Karna Suswandi dan Khoerani kalah dari pesaingnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat internal pasangan calon nomor urut 1, Rio-Ulfi memperoleh 204.133 suara atau 51,8 persen, sedangkan Karna Suswandi-Khoirani memperoleh 190.140 suara atau 48,2 persen. Meski demikian, semua masih menunggu pengumuman yang menjadi dasar resmi penetapan pemenang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Bagi Rio, ucapan selamat awal dari Karna patut diapresiasi karena menunjukkan sikap sosok yang berhati besar.
Atas sikap pesaingnya tersebut, Rio bersama rekan dan tim pendukungnya akhirnya berangkat ke pendopo tempat tinggal Karna sebagai bupati untuk menyampaikan rasa hormatnya.
Tak hanya menampilkan suasana adem, sikap Karna dan Rio ini juga merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat, tidak hanya di Kabupaten Situbondo yang dikenal sebagai kota santri, namun juga kepada seluruh elite politik dan masyarakat di berbagai daerah di wilayah kita. negara untuk menjunjung tinggi persaudaraan di atas kepentingan. politik sesaat.
Bahwa pernyataan “siap menang dan siap kalah” harus benar-benar dibuktikan dengan praktik nyata, apalagi ketika seseorang yang mencalonkan diri menemukan kenyataan pahit yaitu kehilangan suara.
Dengan jabat tangan kedua pesaing ini, kita berharap Kabupaten Situbondo 5 tahun ke depan semakin maju, bahkan bisa menjadi contoh rekonsiliasi yang nyata, setelah pertarungan politik usai.
Rio Wahyu yang sudah memastikan akan terus berkomunikasi dengan Karna Suswandi, tentu tidak akan malu atau bangga untuk mengadopsi dan melanjutkan program bupati sebelumnya. Melaksanakan program berkelanjutan bukanlah hal yang merendahkan harga diri seorang bupati dalam memimpin suatu daerah.
Apalagi, optimisme tersebut juga ditegaskan Karna Suswandi agar dirinya dan rekannya Khoerani serta pendukungnya tidak akan menimbulkan gejolak di daerah yang sama-sama mereka cintai.
Pertemuan Karna dengan Rio yang tentunya tidak hanya sekedar pertemuan fisik namun juga pertemuan hati membawa keberkahan sekaligus menenangkan suasana batin seluruh pihak yang ada di kawasan tersebut.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Polda Jatim, Kabupaten Situbondo merupakan salah satu dari 7 daerah yang dikategorikan sangat rentan dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Meski demikian, suasana aman dan damai di Situbondo bukan berarti tim Polda Jatim salah dalam melakukan pemetaan. Sebelum pertemuan Karna dan Rio, keamanan dan ketertiban di Situbondo sangat kondusif berkat kerja keras semua pihak baik polisi, TNI, ulama, termasuk orang-orang yang sudah matang dalam berpolitik.
Pilkada telah usai, saatnya masyarakat kembali beraktivitas masing-masing. Seperti yang diungkapkan Rio yang akan memimpin Kabupaten Situbondo 5 tahun ke depan, semua pihak harus sadar bahwa tidak ada lagi “pemisahan”, seperti yang dirangkum dalam pantun di antara kata-kata tersebut. lontong (kue beras) dengan memiliki' (juwet), tidak ada lagi nomor calon settong (satu) dan nomor memiliki' (dua). Artikulasi lonthong, dwe', settong, Dan memiliki' adalah bahasa Madura yang masih digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Situbondo.
Kini semua menjadi satu, yakni sebagai masyarakat Situbondo. Dari Situbondo, Karna-Rio dan komunitas pendukungnya masing-masing, menyampaikan pesan indah tentang politik damai, persaingan yang berakhir bahagia.
Hak Cipta © ANTARA 2024