Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun depan sebesar 6,5%. Apa dampak peningkatan ini terhadap investasi?
“Iya sebetulnya saya sering bilang kalau kalau pengusaha, kalau saya ngomong, mereka dan juga investor yang saya bicarakan, itu lebih ke produktivitas,” kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Naik Rosan Perkasa Roeslani di kompleks. Kantor Pusat BI, Kota Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024) malam.
“Memang benar rezim upah minimum tidak lagi murah, tapi harus berbanding lurus dengan peningkatan produktivitas,” lanjutnya.
Menurutnya, aspek ini paling penting diantara aspek lainnya.
“Karena misalnya kita bisa bergaji murah tapi butuh dua orang untuk bekerja, tapi mungkin gajinya lebih tinggi, tapi produktivitasnya lebih baik kalau cukup satu orang saja. Jadi kuncinya justru bagaimana produktivitas ini juga meningkat seiring dengan kenaikan upah yang berkelanjutan,” kata Rosan.
Lebih lanjut, mantan Ketua Umum Kadin Indonesia ini menilai kenaikan UMP tahun depan sebesar 6,5% tidak akan mempengaruhi investasi.
Apalagi bagi perusahaan yang masuk ke Indonesia. Misalnya manufaktur biasanya ada jangka waktu investasinya, misalnya membangun pabrik dalam dua tahun. “ucap Rosan.
“Jadi dalam dua tahun ini kita akan mempersiapkan SDM kita sesuai ekspektasi mereka, sehingga bayaran yang diterima tenaga kerja kita tidak hanya berstandar Indonesia, tapi juga bisa berstandar internasional,” lanjutnya.
(miq/miq)
Artikel Berikutnya
Prabowo Sapa Bahlil dan Rosan Tapi Tak Hadir: Harap Dicatat
