Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) siap dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia pada Senin (6/1/2025). Program ini merupakan salah satu janji kampanye Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.
“Kita bersyukur, tidak perlu menunggu 100 hari atau di hari ke 78 Pak Prabowo menjadi presiden, program MBG sudah dimulai. Ini merupakan tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan pemenuhan gizi skala nasional. program untuk balita, anak sekolah, santri, ibu hamil dan menyusui,” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Minggu (5/1/2025).
Ia membeberkan informasi dari Badan Gizi Nasional (BGN) terdapat 190 Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang siap beroperasi. Dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi mulai dari Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Nusa Tenggara Timur hingga Papua Selatan.
Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh BGN. Kepala SPPG bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi pangan. Selain memastikan kecukupan nutrisi di setiap porsi MBG, SPPG juga bertugas memantau secara ketat standar kebersihan, pengelolaan nutrisi, dan pengolahan limbah di setiap Dapur MBG.
“BGN berkomitmen dalam meminimalisir sampah. Bahkan, untuk mendukung keberlanjutan, nampan saji dirancang menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan kembali,” kata Hasan.
Sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo, lanjut Hasan, pemerintah tidak mengambil libur tahun baru, termasuk Sabtu dan Minggu, untuk menjamin kelancaran program MBG. Momentum dimulainya program ini juga bertepatan dengan dimulainya kegiatan belajar mengajar sebagian besar sekolah pada minggu ini.
Pemerintah menempatkan kesiapan MBG Kitchen sebagai prioritas utama agar pelayanan dapat berjalan maksimal. Pada tahap awal, 190 MBG Kitchens mulai beroperasi pada Senin ini dan jumlah tersebut akan terus bertambah setiap harinya. Target 937 Dapur MBG diharapkan dapat tercapai pada akhir Januari 2025, dengan pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing daerah.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Saat ini terdapat 140 UMKM yang terlibat dalam rantai pasok program MBG dan diperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambah. Ribuan UMKM, koperasi, dan BUMDes lainnya telah mendaftar dan sedang menjalani proses evaluasi.
Pemerintah memastikan tidak ada biaya yang dipungut dalam proses pendaftaran mitra kerja. Informasi lengkap mengenai kerjasama dan persyaratan pendaftaran dapat diakses melalui sistem pendaftaran terpadu di website resmi bgn.go.id.
Perekonomian lokal dipastikan akan bergerak signifikan ke arah yang lebih baik, karena program MBG melibatkan petani, peternak, dan UMKM lokal. Diharapkan akan banyak terjadi kolaborasi multisektor. Unit-unit usaha yang ada di daerah bisa beroperasi, seperti koperasi, BUMDes, kopontren, dan lain-lain. Setiap orang mempunyai target untuk memastikan anak Indonesia tumbuh dengan kualitas unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Selain penerima manfaat, program MBG juga akan menjadi penggerak perekonomian yang luar biasa. Diharapkan semua pihak yang terlibat dapat merasakan manfaat positif dari program ini,” kata Hasan.
Selama Januari hingga Maret 2025, program MBG diharapkan dapat menjangkau tiga juta penerima manfaat, yang terdiri dari balita, santri, PAUD, TK, SD, SMP, SMA, serta ibu hamil dan menyusui. Jumlah ini akan terus meningkat hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.
Angka ini terus meningkat secara bertahap, hingga pada tahun 2029 target penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang dapat terpenuhi, kata Hasan.
Program MBG yang didukung alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025 ini merupakan program pertama dalam Program Cepat Hasil Terbaik (PHTC) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Program ini dirancang untuk memberikan makanan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan pelajar di semua jenjang pendidikan – mulai dari PAUD, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah, baik umum, kejuruan, dan agama.
(miq/miq)
Artikel Berikutnya
RI Mau Impor 1 Juta Sapi Perah, 3 Masalah Ini Syarat Utamanya