Suarainspiratif.com,
Jika dapat dilakukan tahun ini dengan eksekusi yang relatif lebih baik, efek pengganda akan mulai muncul.
JAKARTA (Antara) – Penasihat Khusus Presiden Ekonomi Bambang Brodjonegoro menyatakan bahwa Program Makan Nutrisi Gratis (MBG) dan pembangunan tiga juta rumah untuk orang -orang berpenghasilan rendah adalah harapan bagi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2025.
Dia mengatakan bahwa mengingat kondisi dunia yang masih dipenuhi dengan ketidakpastian tahun ini, tidak banyak yang diharapkan dari ekonomi global untuk mendorong pertumbuhan domestik.
“Memang, dalam hal (ekonomi) global tidak banyak yang bisa kita harapkan. Yah, itu berarti bahwa global tidak banyak diharapkan, kita menjalankan (harapan) untuk (ekonomi) lokal atau domestik,” kata Bambang Brodjonegoro, di Jakarta, Selasa.
Dia menyatakan bahwa program makan bergizi gratis dan pembangunan tiga juta rumah untuk orang rendah dapat memiliki banyak efek (Efek Pengganda) yang bisa menjadi kekuatan pendorong untuk pertumbuhan dan keadilan ekonomi nasional.
“Yang penting adalah bahwa kedua program ini harus dilihat eksekusi tahun ini, karena jika dapat dilakukan tahun ini dengan eksekusi yang relatif lebih baik, itu akan mulai muncul Efek Pengganda“Dia juga berkata.
Bambang mengatakan bahwa program makan bergizi gratis bisa menjadi mesin penggerak ekonomi lokal menggunakan bahan makanan yang berasal dari produsen lokal, sedangkan Badan Nutrisi Nasional dan otoritas terkait bertindak sebagai agen pengawas.
Dia mengatakan bahwa pengawasan ketat diperlukan untuk mempertahankan kualitas dan standardisasi implementasi program untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan, seperti keracunan makanan.
“Masih ada (pengawasan) karena namanya standar (operasional), terutama dalam makanan. Ada satu orang keracunan atau sakit perut yang bisa menjadi masalah besar. Sangat penting untuk memastikan bahwa makan bergizi yang bebas ini dapat mendorong ekonomi Di tingkat lokal, “katanya.
Mengenai 3 juta program pengembangan perumahan, Bambang mengatakan bahwa program ini bisa menjadi harapan bagi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2025, karena sektor properti adalah sektor yang dapat memiliki dampak ekonomi yang paling luas dan adil.
“Karena saya berada di UI (Universitas Indonesia), itu masih aktif sebagai peneliti dan dosen, kami sering melakukan analisis tentang sektor apa di republik ini yang memiliki efek berganda terbesar, ternyata hasilnya ada di sektor properti, yang berarti Sektor konstruksi, terutama terkait dengan bangunan, “katanya lagi.
Dia mengatakan bahwa ini karena sektor properti melibatkan banyak sektor ekonomi lainnya, termasuk logistik, industri manufaktur, industri logam, untuk layanan konstruksi, dan dapat memberikan manfaat bagi setiap lapisan aktor bisnis yang terlibat.
“Jadi, jika pemerintah dapat melaksanakan apa pun (realisasi rumah yang dibangun) dari program rumah murah atau rumah untuk orang -orang ini, itu akan sangat membantu, setidaknya dapat berkontribusi pada pertumbuhan (ekonomi) pada tahun 2025,” kata Bambang.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia pada tahun 2025 harus tumbuh 5,6 persen demi mencapai target 2029
Baca Juga: Tentukan Kolaborasi Panggilan dengan ICAD Dapat Menumbuhkan Ecraf
Reporter: Uyu semtiyati liman
Editor: Budisantoso Budiman
Hak Cipta © antara 2025