Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Housing Developer Association Open Voice Terkait dengan Laporan PT Bank Tabungan Negara (Persero) TBK. (BBTN) atau BTN yang menyatakan, ada ribuan pengembang yang telah menipu publik karena mereka tidak dapat memberikan sertifikat rumah setelah pemilik menyelesaikan angsuran.
Akibatnya, Menteri Bumn Erick Thohir melompat langsung dan meminta BTN dan seluruh bank pelat merah untuk memasuki pengembang dan notaris perumahan yang tidak bertanggung jawab di daftar hitam.
Menanggapi hal ini, Ketua Real Estat Indonesia (REI) Joko Suranto mengungkapkan, dampak daftar hitam atau daftar hitam dapat membuat banyak pengembang runtuh. Yang kemudian akan berdampak pada ratusan ribu pekerja di dalamnya.
“Kemarin mendengar bahwa ada 4000 pengembang yang ingin dimasukkan ke dalam daftar hitam. Ini adalah sinyal yang tidak terduga. Bayangkan 1 pengembang sudah 100 karyawan sudah 400 ribu, apa yang kita inginkan?” Dia mengatakan dalam diskusi media di kantor REI, Selasa (4/2/2025).
Tarif Joko, bank memiliki surat kuasa besar dalam menyetujui pinjaman perumahan dari masyarakat. Oleh karena itu jika terjadi masalah, itu tidak selalu menjadi kesalahan pengembang, karena perbankan juga bertanggung jawab untuk beberapa proses.
“Sedangkan ada 4 hal yang dilakukan oleh bank yang merupakan proses kredit perbankan, yang memverifikasi bank, yang memerintahkan kontrak bank, yang memiliki cengkeraman retensi dari proses kredit bank, mengapa akhirnya pengembang memiliki a masalah?
Oleh karena itu pengembang bersedia menyelesaikan masalah sebelumnya, tetapi perlu ada upaya bersama dalam menyelesaikannya.
“Kami menyesal, kami kecewa, mengapa kami dituduh melakukan masalah di BTN,” kata Joko.
Perintah perusahaan Erick Thohir
Sebelumnya, Menteri Bumn Erick Thohir mengungkapkan, berdasarkan laporan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) TBK. (BBTN) atau BTN, ada ribuan pengembang yang telah menipu publik karena mereka tidak dapat memberikan sertifikat rumah setelah pemilik menyelesaikan angsuran.
“Ketika orang yang membutuhkan rumah dan mencoba membayar dengan cicilan dengan kematian dengan semua keringat mereka. Ternyata ada juga banyak pengembang nakal. Di mana kadang -kadang bahkan selesai memasang sertifikat tidak diperoleh lagi,” katanya pada konferensi pers di Kementerian BUMN, Selasa (21/1/2025).
“Saya telah meminta (pengembang dan notaris) untuk masuk daftar hitam, di BTN, dan saya akan menutup semua Himbara. Bagi kami untuk berbagi data, memastikan bahwa ini adalah perlindungan orang -orang ini, kami benar -benar dapat memaksimalkan ini,” tambah Erick.
Erick mengatakan bahwa harapan orang -orang yang mencoba membayar dengan mencicil selama beberapa dekade dari hasil keringatnya untuk memiliki rumah yang tidak disukai oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Presiden BTN Nixon LP Napituupulu mengungkapkan, sejak 2019, partainya telah membagikan KPR tanpa sertifikat sebanyak 120.000 rumah. Rumah ini dikelola oleh sekitar 4.000 pengembang yang tidak bertanggung jawab.
“Ada pengembang yang menghilang, beberapa masih, beberapa tidak bertanggung jawab dan sebagainya. Ada sekitar 4.000 proyek rumah atau 4.000 pengembang,” katanya.
(DCE)
Artikel berikutnya
Wow! 80% dari rumah bersubsidi yang tidak berpenghuni