Suarainspiratif.com,
.
Prudential Syariah telah mengumpulkan total nilai aset investasi sebesar Rp6,2 triliun pada kuartal III 2024, dengan total aset mencapai Rp7 triliun. Foto/Dokumen
Dari sisi penyaluran klaim, Prudential Syariah telah menyalurkan klaim kompensasi dan manfaat bagi peserta mencapai Rp1,8 triliun, didukung oleh tingkat solvabilitas Dana Tabarru mencapai 268%, dan Dana Perusahaan mencapai 2,031%.
Direktur Utama Prudential Syariah, Iskandar Ezzahuddin mengatakan, potensi industri asuransi syariah masih besar mengingat penetrasi asuransi dalam negeri masih lebih rendah dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara.
“Kami masih melihat potensinya industri asuransi “Syariah di Indonesia masih sangat besar, sehingga pencapaian ini menjadi motivasi kami untuk terus berinovasi,” kata Iskandar di Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Diversifikasi produk merupakan salah satu strategi perusahaan untuk menjangkau segmen pelanggan yang semakin luas. Terkait strategi investasi, perseroan masih mengandalkan Produk Asuransi Investment Linked (PAYDI) atau unit link di tengah tantangan penurunan suku bunga global.
Data perusahaan mencatat 60% total pendapatan iuran Prudential Syariah juga berasal dari PAYDI. Penempatan obligasi pemerintah dan obligasi korporasi yang memiliki peringkat “investment grade” merupakan salah satu strategi Prudential Syariah dalam mengelola portofolio investasi PAYDI berbasis pendapatan tetap (obligasi) dan portofolio investasi PAYDI berbasis campuran.
Sedangkan untuk portofolio investasi PAYDI berbasis saham, Prudential Syariah dan Prudential Indonesia menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola subdana PRULink sesuai dengan strategi investasi masing-masing subdana.
“Untuk meningkatkan penetrasi PAYDI, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah selalu mendorong nasabah/calon nasabah untuk selalu memilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing,” jelasnya.
(hektar)