Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Kolaborasi Indonesia dan Qatar untuk membangun 1 juta rumah merupakan langkah strategis yang sangat positif, terutama dalam rangka pemenuhan kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia. Inisiatif ini tentu sangat menjanjikan dan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pembangunan perumahan rakyat. Pada hari Rabu (08/01), Indonesia resmi menandatangani MOU dengan Qatar untuk membangun 1 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Dokumen kerja sama tersebut ditandatangani oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait yang mewakili pihak Indonesia, dan Syeikh Abdul Aziz Bin Abdul Rahman Hassan Al-Thani, Sekretaris Jenderal Dewan Keluarga Kerajaan sekaligus Ketua Dewan Pengawas. dari Dana Kemanusiaan Kerajaan Qatar.
Selain disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, penandatanganan juga dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah , dan Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta.
Dengan ditandatanganinya kerja sama (MoU) ini, Qatar menjadi investor pertama dalam proyek pembangunan rumah senilai 3 juta tersebut. Seperti diketahui, proyek pembangunan ini dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, usai penandatanganan MoU ini, Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan, sesuai arahan Presiden, ini merupakan kerja sama antar pemerintah. Lalu tugas kita, kita jadi tim yang solid, kita siapkan lahan milik negara. Ia juga mengatakan, investasi dari Qatar akan fokus pada pembangunan satu juta unit rumah di perkotaan. Hunian tersebut akan menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah.
Dia menegaskan, pembangunan akan menggunakan lahan milik lembaga dan kementerian. Di antaranya aset tanah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan.
Lokasi yang akan dibangun sejauh ini antara lain kawasan Senayan hingga Kalibata. Selain itu, pembangunan juga akan dilakukan di dekat stasiun seperti yang dilakukan Perumnas. “Lokasinya akan segera disurvei oleh Syekh. Dan kami siap mengambil beberapa lokasi yang disebutkan tadi. Ada yang di Kemayoran, ada yang di sekitar Senayan, ada pula yang di sekitar Kalibata,” jelas Maruarar Sirait dalam keterangan tertulisnya. pada Minggu (12/1/2025).
Nanti Pak Erick siapkan dari PTPP, KAI, dan Perumnas. Nanti dari situ karena ini G2G, negara hadir menyiapkan lahan tidur dan tidak bermasalah yang siap dibangun, kata Maruarar lagi.
Senada dengan Ara, Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah menambahkan, hunian yang akan dibangun Qatar merupakan hunian vertikal. Pembangunannya tidak hanya dilakukan di Jakarta saja, melainkan seluruh Indonesia.
“PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi di Indonesia (PTPP) berkomitmen mendukung upaya kerja sama investasi pemerintah Indonesia dengan Qatar dalam mewujudkan pembangunan 1 juta rumah di Indonesia,” lanjut Sekretaris Perusahaan PTPP, Joko Raharjo.
Melalui dukungan tersebut, PTPP akan berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan pembangunan 1 juta rumah. Beberapa lahan yang siap pakai ada di Jabodetabek, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Pekanbaru. Dengan luas total 26 hektar.
Sebagai perusahaan publik melalui berbagai proyek yang telah dicanangkan, PTPP optimis dapat menjadi salah satu penggerak dalam mewujudkan program 1 juta rumah. Dengan selalu mengedepankan dan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, kata Joko, PTPP akan selalu berkomitmen dalam menerapkan aspek-aspek tersebut Lingkungan Hidup, Sosial, dan Pemerintahan (ESG) yang kedepannya akan memberikan dampak positif tidak hanya sebagai keunggulan kompetitif perusahaan tetapi juga pembangunan berkelanjutan bagi negara.
Upaya kerja sama investasi antara pemerintah Indonesia dan Qatar ini bertujuan untuk menyediakan perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kerja sama ini juga bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Qatar, serta membuka peluang investasi di sektor lain. Dengan demikian, proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang terhadap perekonomian kedua negara.
(bul/bul)
Artikel Berikutnya
PTPP Ungkap Kesuksesan Upacara HUT RI ke-79 di IKN