Suarainspiratif.com,
Doha, Qatar (ANTARA) – Pemerintah Qatar pada Selasa (7/1) menyatakan perundingan untuk mengakhiri genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza masih berlangsung, namun belum bisa menentukan batas waktu pengambilan keputusan.
Pernyataan itu disampaikan penasihat perdana menteri Qatar dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Majed Al-Ansari, dalam pengarahan mingguan di ibu kota Doha, mengutip pernyataan resmi kementerian.
“Qatar selalu percaya akan perlunya melanjutkan upaya ini, tidak peduli betapa sulitnya keadaan yang ada,” katanya.
Al-Ansari menegaskan perundingan masih dalam tahap teknis dan meyakinkan komitmen Qatar untuk terus melakukan mediasi meski menghadapi banyak tantangan.
Sebelumnya pada Jumat (3/1), delegasi Israel kembali ke Doha untuk melanjutkan perundingan tidak langsung dengan kelompok Palestina Hamas yang dimediasi Qatar dan Mesir dengan tujuan menyelesaikan pertukaran tahanan dan mencapai gencatan senjata.
Al-Ansari mengatakan bahwa perwakilan masing-masing pihak bertemu secara rutin di Doha dan Kairo namun memperingatkan bahwa tidak ada jadwal atau harapan khusus untuk negosiasi tersebut.
“Hasilnya akan kami umumkan langsung begitu tercapai,” ujarnya.
Selama lebih dari setahun, Hamas menyatakan siap menyelesaikan kesepakatan dan bahkan menyetujui usulan Presiden AS Joe Biden pada Mei 2024.
Namun, kepala pemerintahan Israel Benjamin Netanyahu menarik diri dari perjanjian tersebut, mengajukan persyaratan baru, termasuk kelanjutan operasi militer di Gaza dan penolakan untuk menarik pasukan, sementara Hamas bersikeras untuk menghentikan permusuhan sepenuhnya dan penarikan militer Israel.
Kritikus, termasuk dari partai oposisi dan keluarga para sandera, menuduh Netanyahu menghalangi tercapainya kesepakatan untuk melindungi posisi politiknya.
Sementara itu, para menteri garis keras dalam koalisi Netanyahu, termasuk kepala keamanan nasional Ben-Gvir dan kepala keuangan Bezalel Smotrich, mengancam akan meninggalkan pemerintahan dan menggulingkannya jika gencatan senjata tetap berlaku.
Israel menyandera lebih dari 10.300 warga Palestina, sementara Hamas dikatakan menyandera sekitar 100 warga Israel di Gaza.
Kelompok tersebut juga mengatakan bahwa puluhan sandera tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta.
Sumber: Anatolia
Baca juga: Hamas: Negosiasi Tidak Langsung dengan Israel Terus Berlanjut di Qatar
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Redaktur : M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025