Suarainspiratif.com,
Hari ini IDR masih berpotensi melemah lagi terhadap dolar AS menuju Rp16.250 dengan potensi support di kisaran Rp16.150
Jakarta (ANTARA) – Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh rencana Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump yang menetapkan keadaan darurat nasional untuk mendorong rencana pengenaan bea masuk yang lebih tinggi. , sehingga mendorong penguatan dolar AS.
“Rencana kenaikan tarif yang dilakukan Trump dapat menurunkan aktivitas produksi di negara produsen seperti China, Meksiko, Kanada, dan lain-lain, serta memicu perlambatan ekonomi,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Perang tarif yang akan terjadi juga akan semakin memperlambat perekonomian, dan ekspektasi ini mendorong pasar untuk beralih ke aset yang aman, yaitu dolar AS.
Selain itu, dolar juga mendapat sentimen positif dari data klaim tunjangan pengangguran AS yang mencatat jumlah klaim sebesar 201 ribu, lebih rendah dibandingkan sebelumnya 211 ribu.
Pagi ini, indeks dolar AS juga bergerak menguat menjadi 109,0 dari sebelumnya 108,63.
“Hari ini IDR masih berpotensi melemah lagi terhadap dolar AS menuju Rp16.250, berpotensi mendukung sekitar Rp 16.150,” kata Aris.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis pagi melemah 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp. 16.230 per dolar AS dari sebelumnya Rp. 16.211 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah seiring menguatnya data sektor tenaga kerja AS
Baca juga: Analis: Rupiah menguat ke Rp 16.197 akibat intervensi BI terhadap valuta asing
Baca juga: Analis menilai pelemahan rupiah dipengaruhi sentimen kebijakan Trump
Wartawan : M Baqir Idrus Alatas
Redaktur: Faisal Yunianto
Hak Cipta © ANTARA 2025