Suarainspiratif.com,
Jakarta (ANTARA) – Tanggal 2 Desember setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Internasional Penghapusan Perbudakan atau Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan.
Meski dunia sudah memasuki era yang semakin modern, perbudakan selalu ada. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia untuk memerangi perbudakan modern.
Sejarah peringatan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional pada tanggal 2 Desember mengacu pada tanggal diadopsinya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Pemberantasan Perdagangan Orang dan Eksploitasi Prostitusi Orang Lain oleh Majelis Umum (resolusi 317( IV) tanggal 2 Desember 1949), dilaporkan oleh PBB.
Pada tahun 1995, PBB secara resmi menetapkan tanggal 2 Desember sebagai Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan dan merupakan hari pertama yang diperingati. Penetapan Hari Internasional Penghapusan Perbudakan didasarkan pada pertimbangan usulan Kelompok Kerja PBB untuk Perbudakan pada tahun 1985, mengutip National Today.
Tujuan dari peringatan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional ini adalah untuk menghapuskan bentuk-bentuk perbudakan kontemporer, seperti perdagangan manusia, eksploitasi seksual, bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, perkawinan paksa, dan perekrutan paksa anak-anak untuk digunakan dalam konflik bersenjata. .
Saat ini, beberapa bentuk perbudakan tradisional masih bertahan dalam bentuk perbudakan sebelumnya, sementara bentuk perbudakan lainnya telah berubah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti perkawinan paksa dan melibatkan anak-anak dalam perang saudara.
Bentuk perbudakan lama tertanam dalam kepercayaan dan adat istiadat tradisional. Bentuk perbudakan ini merupakan akibat dari diskriminasi yang sudah berlangsung lama terhadap kelompok paling rentan di masyarakat, seperti kelompok yang dianggap berasal dari kasta rendah, etnis minoritas, dan masyarakat adat.
Meskipun perbudakan modern tidak didefinisikan dalam undang-undang, perbudakan modern digunakan sebagai istilah umum yang mencakup praktik-praktik seperti kerja paksa, ijon, kawin paksa, dan perdagangan manusia.
Pada dasarnya, perbudakan modern mengacu pada situasi eksploitasi yang tidak dapat ditolak atau ditinggalkan oleh seseorang karena adanya ancaman, kekerasan, pemaksaan, penipuan, dan/atau penyalahgunaan kekuasaan.
Hari Internasional Penghapusan Perbudakan diperingati sebagai momentum memperjuangkan hak asasi manusia tanpa penindasan.
Baca juga: Sejarah Hari Nusantara dalam Upaya Meningkatkan Kesuksesan Maritim
Baca juga: Hari Konvensi Paus 2 Desember: sejarah dan latar belakang
Baca juga: Sejarah dan Tema Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2024
Wartawan: Sri Dewi Larasati
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Hak Cipta © ANTARA 2024