Suarainspiratif.com,
Jakarta (ANTARA) – Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang, Jakarta Timur, berinisiatif memanfaatkan sisa makanan hasil Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai sampah organik dalam budidaya maggot untuk kebutuhan pakan ikan.
Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Staf Kepresidenan M. Qodari dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, dalam upaya mengoptimalkan sektor perekonomian dari sisa makanan MBG yang tidak habis dibawa oleh peserta.
Baca juga: Sisa Makanan Program MBG Harus Dimanfaatkan
“Belati itu bahan larva yang nanti jadi makanan ikan dan sebagainya sisa makanan“Juga akan dioptimalkan untuk kegiatan perekonomian,” ujarnya.
Saat peninjauan dapur SPPG di Pulogebang, Jumat (10/1), Qodari M. Qodari juga mendapat laporan terkait sisa makanandimana masih ada sebagian kecil siswa yang belum menghabiskan makanannya.
“Data ini akan menjadi acuan untuk mengevaluasi dan menyesuaikan menu MBG agar lebih digemari anak-anak,” ujarnya.
Menurut Qodari, inisiatif sisa makanan MBG menjadi sampah organik pada budidaya maggot merupakan bagian dari penyempurnaan Program MBG.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan skala program untuk mencapai target yang lebih besar pada tahun 2025 hingga 2029.
Selain pengecekan kualitas makanan, Qodari juga mengusulkan sistem rating berupa rating pada setiap dapur SPPG, ratingnya bisa menggunakan skala 1-5, yang paling tinggi.
Baca juga: KLH Siap Awasi Pengelolaan Sampah dalam Penerapan Makan Bergizi Gratis
Baca juga: DLH Jakarta Fasilitasi Pengelolaan Sampah Makanan dari Program MBG
Dengan adanya evaluasi yang sistematis, inovasi pengelolaan sampah dan penyesuaian selera lokal pasca kunjungan ke dapur SPPG, diharapkan Program MBG dapat mengalami penyempurnaan lebih lanjut sebagai langkah nyata perbaikan gizi anak secara nasional.
Intinya nanti bisa ada penilaian, bisa ada nilai dari masing-masing SPPG, kalau 5 berarti itu standar yang diharapkan, ujarnya.
Wartawan : Andi Firdaus
Redaktur: Endang Sukarelawati
Hak Cipta © ANTARA 2025