Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kegiatan eksplorasi mineral dan batubara (minerba) yang dilakukan sejumlah negara di ASEAN masih jauh lebih rendah, apalagi jika dibandingkan dengan sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat, Eropa dan bahkan Australia.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan, meski ASEAN berpotensi menjadi pusat investasi sektor pertambangan, namun untuk kegiatan eksplorasi, ASEAN kurang bermodal. dibandingkan dengan negara-negara seperti Amerika Serikat dan negara-negara lain.
“Kita lihat ASEAN sebenarnya punya magnet di Indonesia, ada di Filipina, ada nikel, lalu ada beberapa negara lain, Myanmar, Laos, dan sebagainya, eksplorasinya masih relatif jauh,” kata Tri di MIND ID. Acara komoditas. Outlook 2025 di Jakarta, dikutip Kamis (28/11/2024).
Oleh karena itu, Tri memandang jika ASEAN mempunyai cita-cita menjadi pusat investasi di bidang pertambangan, maka pusat investasinya sebaiknya berada di Indonesia.
“Nah kalau dilihat total investasi eksplorasi dari 10-15 tahun terakhir sampai sekarang, ASEAN paling kecil. Kalau dibandingkan dengan Amerika, Eropa, dan negara-negara lain, termasuk Australia, ASEAN masih tergolong kecil,” ujarnya. .
Ia juga berharap MIND ID sebagai holding BUMN pertambangan dapat mendorong peningkatan kegiatan eksplorasi lebih masif. Dengan cara ini, diharapkan dapat ditemukan cadangan yang signifikan.
“Saya kira untuk eksplorasi tidak perlu takut, ke depan kalau misalnya kita tidak menemukan sumber daya dan cadangan apa pun, saya kira sekarang kita sudah mulai memahami proses bisnis industri pertambangan, jadi kita bisa meminimalisir kerugian negara dan sebagainya,” kata Tri.
(wia)
Artikel Berikutnya
Hingga tahun 2026, produksi batu bara Indonesia masih berkisar 730 juta ton!